Wisata Religi, Masjid Tertua dan Termegah di Kota Kendari
Reporter
Jumat, 16 April 2021 / 2:08 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Wisata religi menjadi salah satu kegiatan yang gemar dilakukan masyarakat kala Ramadan tiba.
Selain berziarah, mengunjungi masjid-masjid berarsitektur indah dan tertua juga bisa menjadi pilihan.
Berikut Telisik.id merangkum beberapa masjid tertua hingga termegah yang berada di Kota Kendari yang bisa jadi referensi wisata religi kalian:
1. Masjid Agung Al-Kautsar
Masjid yang berada di Kota Kendari ini dibangun dalam rangka diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat nasional yang ke-21 tahun 2006.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra. Masjid ini resminya bernama Masjid Al-Kautsar, nama tersebut dipilih karena sangat kaya makna. Al-Kautsar merupakan surat ke-108 dalam kitab suci Al-Qur'an yang berarti pemberian nikmat yang berlimpah kepada umat manusia.
Masjid ini terletak Jalan Abdullah Silondae Kota Kendari, tepatnya di depan Bank Mandiri. Lokasi Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernama Masjid Korem atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri tahun 1962. Selanjutnya pada 1976 dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.
Pada tahun 2019, revitalisasi bangunan tersebut dilalukan lantaran konstruksi bangunan masjid yang sudah berusia 30 tahun. Dalam proses rehab bangunan masjid ini, Pemprov menganggarkan dana sekitar Rp 13 miliar.
Baca juga: Kasiono Oe, Telaga dengan Pesona Alam yang Indah di Mubar
Andi salah satu pengunjung masjid ini mengungkapkan, sudah puluhan tahun dia beribadah di Masjid Al-Kautsar sejak ia masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD).
"Saya tinggal tak jauh dari sini, mulai dari SD sampai saat ini saya selalu nyaman beribadah disini," katanya, Jumat (16/4/2021).
2. Masjid Raya Kota Lama
Bertempat di Kelurahan Kandai yang lokasinya tak jauh dari Jembatan Bahteramas Teluk Kendari dan Pelabuhan Nusantara.
Konstruksi masjid yang sederhana dengan satu menara itu memancarkan keindahan tak kalah dengan masjid lainnya. Pasalnya dari halaman masjid kita bisa menikmati pemandangan Teluk Kendari yang menakjubkan.
"Selain beribadah kita juga bisa menikmati pemandangan Teluk Kendari dari halaman masjid," kata Firman salah satu warga yang sudah puluhan tahun tinggal di sekitar Masjid Raya Kota Lama.
Masjid ini diperkirakan dibangun tahun 1950 dan telah berganti tempat sebanyak tiga kali. Masjid Raya Kendari termasuk masjid tertua di Kendari, apalagi berada di kawasan pelabuhan yang merupakan lokasi strategis jalur perdagangan.
3. Masjid Al-Alam
Dibangun sejak 2010, Masjid Al-alam menjadi satu-satunya yang dijuluki masjid terapung di Bumi Anoa.
Masjid yang rampung pada tahun 2018 itu menyimpan berbagai kemegahan tersendiri.
Masjid yang mulai dipopulerkan menjadi ikon wisata religi, dirancang oleh arsitek asal Sulawesi Selatan, Mursyid Mustafa. Total anggaran pembangunan Rp 200 miliar, sepadan dengan hasilnya.
Posisinya yang berada di atas permukaan laut, menampilkan kesan elegan. Memiliki empat menara, pengunjung akan langsung teringat ikon Burj Al Arab. Dua menara dengan dominasi warna biru dan putih yang menghiasi sudut masjid, mirip bangunan menara setinggi 321 meter yang berdiri megah di Dubai.
Bagian kubah utamanya menggunakan sistem buka tutup yang didatangkan langsung dari Jerman dengan jumlah delapan unit itu merupakan simbol konsep Islam dan konsep lokal pahlawan Halu Oleo.
Di sekeliling masjid yang berpola segi empat, terdapat puluhan jendela kaca berwarna biru kombinasi silver. Perpaduan warna ini, makin memoles cantiknya Al Alam yang berpadu dengan suasana biru Teluk Kendari.
Masjid yang mempunyai daya tampung jemaah hingga 10.000 ini memiliki Interior yang tertata apik dengan pilar-pilar di dalam bangunan yang terkesan megah. Seperti masjid lainnya, ada barisan kitab suci Al-Qur'an yang dipajang rapi di dinding.
Para pengunjung juga mengakui kemegahan Masjid Al-alam seperti salah satu pengunjung yang hendak melaksanakan salat jumat, Rahmat.
"Alhamdulillah Kendari punya masjid seperti begini, kita nyaman untuk beribadah apalagi di bulan puasa seperti saat ini," tuturnya. (A)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali