Zikir Ini Ringan di Lidah Berat di Timbangan dan Dicintai Allah
Reporter
Jumat, 18 November 2022 / 9:04 am
KENDARI, TELISIK.ID - Ada banyak kalimat zikir yang dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bisa kita amalkan. Tapi ada kalimat zikir yang ringan di lidah, namun sangat berat timbangan amalnya.
Dilansir dari Islampos.com, Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Dua kalimat yang disukai oleh Allah SWT, ringan di lidah, namun berat di Mizan (timbangan amal di akhirat) yaitu ‘Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim’, yang artinya Maha Suci Allah dan segala puji untuk-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung’.” (HR. Bukhari).
Meski berpahala besar, zikir di lisan adalah ibadah yang paling ringan. Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan zikir pada Allah.” (HR. Tirmidzi).
Zikir Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim sudah mengandung tiga bacaan zikir yaitu: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Ini semua menunjukkan konsekuensinya yaitu mentauhidkan Allah yang terdapat dalam kandungan kalimat ‘laa ilaha illallah’.
Penggabungan antara bacaan tasbih dan tahmid pada bacaan ‘Subhanallah wa bihamdih’, maknanya sama dengan ‘Subhanallah wal hamdu lillah’, yaitu Maha Suci Allah dan segala pujian untuk-Nya.
Baca Juga: Lalat Disebut dalam Al-Qur'an, Ternyata Ini Keistimewaannya
Mengutip Republika.co.id, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Sa'd bin Abi Waqash bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat dalam suatu majelis, "Adakah di antara kalian yang mampu mengerjakan seribu kebaikan dalam sehari?" Tidak ada sahabat yang menjawab. Semua merasa tidak sanggup melakukan amalan sebanyak itu dalam sehari.
"Bagaimana (bisa) seseorang di antara kami mengerjakan seribu kebaikan dalam sehari, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW lalu bersabda, "Jika seseorang bertasbih 100 kali dalam sehari, maka akan dicatat baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan" (HR Muslim).
Tasbih menurut definisi para ulama adalah memurnikan Allah dari segala sifat buruk dan kekurangan, dengan mengatakan Subhanallah, Maha Suci Allah.
Sebagai amalan yang sangat mudah tapi berat pahalanya, zikir ini bisa dilakukan kapan pun dan di manapun, tidak mesti di masjid dan tidak harus dalam keadaan suci. Bisa dilafalkan saat beraktivitas sehari-hari seperti saat dalam perjalanan pergi atau pulang kerja, saat di kantor, rumah, pasar, dan sebagainya.
Tasbih adalah amalan para nabi dan orang-orang beriman. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diingatkan dengan ayat-ayat Kami, mereka menyungkur sujud dan bertasbih dengan memuji Rabb mereka, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri." (QS as- Sajadah [32]: 15).
Alam semesta, langit, bumi, dan seluruh isinya, sejatinya mereka semua bertasbih kepada Allah tanpa henti.
"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Hanya kepunyaan Allah lah semua kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS at-Taghabun [64]: 1).
Keutamaan lain dari zikir ini, seperti dikutip dari Republika.co.id adalah:
1. Kalimat yang paling dicintai Allah SWT. Abu Dzar pernah meminta Rasulullah SAW agar diajarkan suatu perkataan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah Subhanallah wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya)" (HR Muslim).
2. Amalan ringan yang berat nilai timbangannya di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda: "Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai (oleh) Allah yang Maha Pengasih, yaitu kalimat Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim" (HR Bukhari dan Muslim).
3. Ditanamkan baginya kurma di surga. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan Subhanallah Wabihamdihi, maka baginya disiapkan tanaman pohon kurma di surga" (HR Ibnu Hibban).
4. Menyelamatkan dari keburukan. Inilah yang dialami oleh Nabi Yunus AS seperti diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Yunus yang ditelan ikan besar diselamatkan oleh Allah berkat tasbih yang beliau ucapkan.
"Maka sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kiamat (QS ash-Shaffat [37]: 143-144). Wallahu A'lam. (C)
Penulis: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS