Catat, Ini Adab Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah yang Wajib Diketahui

Haerani Hambali, telisik indonesia
Selasa, 26 Oktober 2021
0 dilihat
Catat, Ini Adab Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah yang Wajib Diketahui
Islam mengatur adab dan cara berhubungan suami istri agar mendapat keberkahan dari Allah SWT. Foto: Repro pikiranrakyat.com

" Adab Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah Wajib Diketahui bagi seseorang yang beragama islam "

KENDARI, TELISIK.ID - Islam mengatur setiap aktivitas kita, termasuk berhubungan suami istri. Dalam Islam, Adab berhubungan suami istri sesuai sunnah dapat memberi manfaat bagi kehidupan rumah tangga.

Meski sudah berstatus suami istri dan menjadi pasangan halal, bukan berarti boleh melakukan hubungan seenaknya tanpa aturan. Perlu diingat, bercinta bukan hanya merupakan kesenangan semata namun juga salah satu bentuk ibadah.

Bukan hanya bertujuan untuk memperoleh keturunan, berhubungan suami istri sesuai sunnah juga bisa membangun hubungan yang harmonis dan saling membahagiakan.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,

“Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala.” (HR. Muslim).

Baca Juga : Jangan Berhubungan Intim di Saat Seperti Ini, Resikonya Bahaya

Agar mendapat keberkahan saat berhubungan suami istri, sebaiknya mengikuti cara berhubungan yang disunnahkan Rasulullah.

Berikut ini adab berhubungan suami istri sesuai sunnah, seperti dilansir dari orami.co.id.

1. Bersuci sebelum berhubungan

Biasakanlah membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bercinta. Bersihkan seluruh anggota badan, termasuk alat kelamin. Baik suami maupun istri harus mandi agar wangi dan terlihat segar. Menyenangkan suami dengan berpenampilan menarik adalah salah satu yang dianjurkan dalam Islam.

Baca Juga : Agar Miss V Tetap Menjepit saat Berhubungan Seks

Setelah mandi dan menggosok gigi, berwudhulah. Bukankah bercinta juga termasuk ibadah? Maka sebelum melakukannya ada baiknya untuk mensucikan badan. 

Mandi dan wudhu pun dapat membuat badan terasa segar sehingga bisa lebih rileks ketika akan berhubungan intim. Tubuh yang wangi juga dapat menyenangkan pasangan.

2. Berdoa

Sebelum melakukan hubungan suami istri, disunnahkan untuk berdoa. Ini doanya: 

Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.

Doa tak hanya dilakukan sebelum, tapi juga saat air mani atau sperma keluar serta saat hubungan seks telah berakhir. Doa ini terutama bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan. Ketika suami mengeluarkan air mani, ucapkanlah doa sebagai berikut:

Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik

Setelah aktivitas bercinta telah selesai, jangan lupa juga untuk membaca doa ini:

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).

Selain berdoa sebelum bercinta, bahkan saat malam pertama suami istri pun dianjurkan untuk menunaikan salat sunah dua rakaat.

3. Niat Menyenangkan Pasangan

Istri yang baik dalam Islam adalah dia yang berniat menyenangkan suaminya dalam segala hal yang dilakukannya, termasuk saat bercinta. Membahagiakan suami itu penting karena surga istri ada pada suaminya. 

4. Santai, Dahului dengan Cumbuan

Dalam Islam, berhubungan suami istri sepatutnya menyenangkan dan dapat dinikmati oleh kedua belah pihak. Untuk itu, komunikasi antar pasangan sangat penting.

Beritahu pasangan apa hal yang membuatnya terangsang dan jangan ragu untuk bercumbu terlebih dahulu atau foreplay sebelum berhubungan intim.

Foreplay adalah tindakan yang didorong dalam Islam dan bisa dilakukan oleh suami atau istri sebelum memulai hubungan seksual yang sebenarnya. 

Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu melakukan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR.Tirmidzi).

Dalam suatu ceramah di akun Youtube pribadinya, Ustaz Khalid Basalamah berkata, "(Hubungan intim) harusnya dimulai dengan cumbuan.

Baca Juga : Arti Desahan Wanita dan 3 Tips Mencapai Orgasme Bersama saat Berhubungan Seks

Bukan sekedar selesai, cara berhubungan suami istri sesuai sunnah juga merupakan ibadah yang dikerjakan untuk mendapatkan kenikmatan dan pahala. Dan ini dibahas oleh agama dalam hadis shahih."

Rasulullah bahkan pernah mengatakan bahwa, "bukan golongan kami yang tidak mencumbui sebelum bersetubuh," kata Ustaz Khalid Basalamah.

Cumbuan memiliki peran penting dalam berhubungan. Selain dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan gairah, cumbuan juga dapat menunjukkan rasa kasih dan sayang antara pasangan. 

5. Posisi Boleh Apa Saja

Eksplorasi dalam berhubungan suami istri juga ternyata tidak dihalangi dalam Islam.

Melakukan berbagai posisi saat berhubungan intim dibolehkan. Apalagi jika istri dan suami ingin melakukan suatu hal yang berbeda dari biasanya. Hal ini bisa menghindari kebosanan dalam bercinta. 

Dalam surat Al Baqarah ayat 233 diterangkan sebagai berikut, "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.”

6. Memakai Parfum

Seorang wanita dapat menggunakan parfum dengan satu syarat: untuk menyenangkan suaminya. Parfum yang memicu keinginannya atau nafsu suami adalah yang terbaik.

7. Sikat Gigi

Tidak hanya harus wangi dan bersih tubuhnya saja, bagian mulut pun harus diperhatikan dalam berhubungan suami istri.

Sebelum melakukan hubungan intim hendaknya suami istri telah menyikat gigi terlebih dahulu agar terhindari dari bau mulut yang mengganggu. Berhubungan intim setelah menyikat gigi dapat membuat suami dan istri lebih mesra.

8. Membaca Doa saat Ejakulasi

Selain membaca doa, suami juga disarankan untuk mengangkat pinggul istri agar air mani suami dapat masuk dengan sempurna ke vagina istri. Ini doa saat ejakulasi:

"Alhamdulillahilladzi kholaqo minal maai basyaron fajaalahu nasaban wa sihron wakaana robbuka qodiron."

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dari air mani manusia, maka ia menjadikan manusia itu beranak pinak, dan adalah Tuhanmu itu Maha Kuasa.

Cara Berhubungan Suami Istri yang Tidak Sesuai Sunnah

Meski berbagai posisi bercinta dapat dilakukan, namun ada hal yang sangat ditentang saat berhubungan suami istri. 

1. Melakukan Anal Seks

Di bawah persetujuan istri, hubungan seks anal tidak diperbolehkan dalam Islam.

Larangan tersebut tertulis dalam Al-Qur'an yang yang dinarasikan Abu Hurairah menyebutkan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita harus dilakukan di depan.

"Siapa saja yang melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang datang bulan, di bagian dubur, datang ke peramal dan percaya yang dikatakan, maka sesungguhnya dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga : Kenali 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Usai Berhubungan Seks

Haram hukumnya jika memasukkan kemaluan ke dalam lubang anus atau dubur karena dubur merupakan tempat keluarnya kotoran sehingga dikhawatirkan akan mendatangkan penyakit jika melakukannya.

2. Bercinta dengan Telanjang Bulat

Harus tertutup selimut atau apapun yang bisa digunakan. Bercinta telanjang dianggap sebagai dosa dalam Islam.

3. Bercinta dalam Posisi Berdiri

Nabi Muhammad (SAW) dengan tegas menyatakan bahwa bercinta dalam posisi berdiri tidak diperbolehkan dalam Islam.

Hal itu menyebabkan Malaikat Pengasih menjauh dari mereka, yang akan merampas rahmat Allah.

4. Melakukan Hubungan Seksual di Luar Ruangan

Dalam hukum Islam, bercinta sebaiknya dilakukan di area tertutup seperti kamar tidur. Bercinta di luar ruangan dilarang, atau dalam bahasa Islam berarti “bercinta di bawah langit”.

Ini adalah salah satu dari 24 kualitas yang tidak disukai Allah dari manusia.

5. Melakukan Hubungan Seksual di Hadapan Orang Lain

Hubungan seksual atau bercinta sangat pribadi dalam ajaran Islam yang Malaikat juga tidak akan pernah melihatnya.

Itu sebabnya jangan bercinta dengan suamimu sementara orang lain ada di rumah dan mereka tampaknya bisa mendengar kita saat bercinta.

6. Bercinta di Depan Seorang Anak

Kondisi lain di mana bercinta dilarang adalah ketika seorang anak juga hadir. Disebut perbuatan tidak senonoh karena seorang anak belum cukup besar untuk memahami tentang bercinta. Jauhkan anak kecil saat akan bercinta dengan suami.

7. Bercinta di Tempat Tertentu

Selain outdoor, di bawah langit, ada tempat lain yang dilarang untu bercinta menurut ajaran Islam. Mereka adalah tempat dimana para Malaikat berada di atasmu. Itu adalah perahu, pantai, dan di jalan raya.

Melakukan hal tersebut membuat manusia sangat mirip dengan binatang, dimana perilaku seksualnya dapat dilihat oleh orang lain.

8. Menghadap Kiblat

Kiblat adalah tempat dan arah yang sangat suci dalam Islam, seperti yang dihadapi Muslim ketika mereka menyembah Allah. Karena bercinta adalah tindakan yang tidak bisa dibandingkan dengan menyembah Allah.

9. Menolak Permintaan Suami

Seorang istri tidak boleh menolak permintaan suami untuk bercinta. Jika ingin menyenangkan suami kita, penuhi keinginannya untuk bercinta.

Selama istri tidak berada dalam periode bulanan  atau menstruasi, sebaiknya tidak menolaknya.

10. Bercinta Saat sedang Datang Bulan

Saat istri sedang haid, dilarang bercinta. Karena akan menyakiti wanita tersebut, maka bercinta harus dihentikan sementara sampai istri bersih kembali.

Tunggulah hingga tamu bulanan selesai, baru dapat bercinta kembali dengan suami.

Dilansir dari mediaindonesia.com, hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.

Ada juga waktu-waktu tertentu yang disarankan untuk bercinta, yaitu sebelum Subuh, saat masa Dzuhur, dan setelah Isya. (C)

Reporter: Haerani Hambali 
Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga