18.878 Warga Sultra Telah Rapid Tes, 96 Orang Reaktif
Siswanto Azis, telisik indonesia
Rabu, 12 Agustus 2020
0 dilihat
Suasana rapid test gratis di Laboratorium Kesehatan Daerah Sulawesi Tenggara. Foto: Siswanto Azis/Telisik
" Dari jumlah yang telah dirapid test, terapat 96 orang reaktif, dan ini akan terus berjalan sampai wabah COVID-19 ini benar-bebar hilang dari Sultra. "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara terus membuka layanan rapid test gratis di Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Sultra.
Layanan rapid test gratis ini dilakukan guna mempercepat deteksi penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, dr. H. Muhammad Ridwan, M.Si mengatakan, tercatat 18.879 orang telah mengikuti rapid test sejak tanggal 30 Mei 2020 hingga hari ini.
"Dari jumlah yang telah dirapid test, terapat 96 orang reaktif, dan ini akan terus berjalan sampai wabah COVID-19 ini benar-bebar hilang dari Sultra,” ujar dr. Ridwan Kepada Telisik.id, Rabu (12/8/2020).
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara, sampai hari, Rabu (12/8/2020), tercatat sebanyak 1.052 kasus positif COVID-19 di Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Pegawai dan Pimpinan Positif COVID-19, Kantor Pengadilan Tinggi Agama Sultra Tutup
Sementara yang sedang menjalani perawatan atau pengawasan di beberapa rumah sakit rujukan di Sulawesi Tenggara sebanyak 314 orang dan yang meninggal dunia 15 orang.
Dia menjelaskan, fungsi rapid test adalah skrining awal COVID-19 dalam tubuh melalui sampel darah, dari sampel inilah yang nantinya akan memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.
"Untuk pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari, pengecekan ulang ini untuk memastikan di dalam tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan COVID-19. Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu tergantung pada reaksi tubuh," tutur mantan Direktur RS Jiwa Kendari ini.
Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Apa itu? IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus. Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.
Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi. Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi COVID-19.
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Haerani Hambali