19 Unit Rumah di Baubau Terdampak Bencana Alam, Cuaca Ekstrem masih Terjadi Februari 2025
Elfinasari, telisik indonesia
Rabu, 12 Februari 2025
0 dilihat
Dinsos Kota Baubau memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana alam, Rabu (12/2/2025). Foto: Ist.
" Sebanyak 19 unit rumah di lima kelurahan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan akibat bencana alam berupa rumah ambruk tertimpa pohon dan atap/rangka bangunan terangkat "


BAUBAU, TELISIK.ID - Sebanyak 19 unit rumah di lima kelurahan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan akibat bencana alam berupa rumah ambruk tertimpa pohon dan atap/rangka bangunan terangkat.
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Baubau telah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada para korban bencana alam di Kelurahan Baadia, Lowu-Lowu, Kalia-Lia, Kantalai, dan Kolese. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako beras 25 kg, telur 1 rak, mie instan 1 dus, pakaian, tenda, dan tikar.
Kepala Dinas Sosial Kota Baubau, Hanaruddin, berharap bantuan yang diberikan dapat mempercepat pemulihan daerah yang terdampak dan memberikan manfaat bagi para korban.
“Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Baubau terhadap masyarakat yang tertimpa musibah,” ujar Hanarudin, Rabu (12/2/2025).
Baca Juga: Program MBG Prabowo Sasar 20.048 Ribu Siswa Buton Selatan
Berikut rincian kerusakan rumah dan jumlah korban di masing-masing kelurahan berdasarkan data dari Dinsos Kota Baubau:
Kelurahan Baadia: 1 rumah, 2 KK, 6 jiwa
Kelurahan Kantalai: 1 rumah, 1 KK, 1 jiwa
Kelurahan Kalia-Lia: 8 rumah, 9 KK, 39 jiwa
Kelurahan Kolese: 3 rumah, 4 KK, 17 jiwa
Kelurahan Lowu-Lowu: 6 rumah, 6 KK, 24 jiwa
Data tersebut menunjukkan total ada 19 unit rumah, 22 KK, dan 87 jiwa yang terdampak bencana alam ini.
Baca Juga: Pemkab Buton Verifikasi dan Integrasikan Data Daerah Tiap OPD
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Baubau, Hadi Setiawan, memperkirakan bahwa Kota Baubau akan mengalami cuaca ekstrem selama bulan Februari 2025.
Kecepatan angin diperkirakan mencapai 10 hingga 20 knot (20 hingga 40 km/jam) dengan tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter.
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap angin kencang dan memperhatikan kondisi pohon-pohon di sekitar tempat tinggal.
“Pohon yang sudah tua dan lapuk sebaiknya dipangkas atau ditebang untuk mencegah potensi tumbang,” pinta Hadi. (B)
Penulis: Elfinasari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS