29 April Hari Tari Sedunia, Begini Asal Usul Penetapannya
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 29 April 2020
0 dilihat
Sejumlah penari mempertunjukkan tariannya. Foto: Tempo.co
" Ballet d'action sendiri merupakan jenis balet modern sebagai pembaharuan dari tarian balet sebelumnya dikenal dengan narrative ballet. Di abad 18, narrative ballet merupakan pertunjukan balet yang dibuat seolah drama teater yang lengkap dengan plot dan karakter. "
KENDARI, TELISIK.ID - Tepat di hari ini, masyarakat dunia memperingati Hari Tari Sedunia, yang setiap tahun diperingati pada tanggal 29 April.
Dilansir indozone.id, peringatan Hari Tari Sedunia ini ditetapkan berdasarkan hari lahir dari pembuat tari balet modern, Jean-Georges Noverre, 29 April. Jean-Georges Noverre merupakan penari dan ahli balet kelahiran Perancis yang dikenal sebagai penemu ballet d'action.
Ballet d'action sendiri merupakan jenis balet modern sebagai pembaharuan dari tarian balet sebelumnya dikenal dengan narrative ballet. Di abad 18, narrative ballet merupakan pertunjukan balet yang dibuat seolah drama teater yang lengkap dengan plot dan karakter.
Sebenarnya, ballet d'action sendiri sudah digaungkan oleh kritikus teater Théophile Gautier pada 1855 yang berusaha memisahkan cerita drama dari gerakan balet. Bahkan ada beberapa nama lain yang dianggap sudah memulai ballet d'action terlebih dahulu.
Jean-Georges Noverre sendiri terinspirasi dari beberapa Jean-Philippe Rameau, David Garrick, and Marie Sallé. Pada 1760 silam, Noverre menulis 'Letters on Dancing and Ballets' sebuah paduan manual tarian populer yang kemudian tersebar secara luas.
Baca juga: Gubernur Sultra Beli Alat Swab di Amerika Serikat
Melansir Wikipedia, perayaan Hari Tari Sedunia atau International Dance Day digagas oleh Komite Tari dari Institut Teater Internasional (ITI). Baik Komite Tari atau ITI itu sendiri merupakan rekanan dari UNESCO dalam seni pertunjukan.
UNESCO sendiri memberi mandat kepada ITI, menjadi penyelenggara event Hari Tari Sedunia setiap tahunnya di seluruh dunia semenjak 1982 silam.
Sebagaimana yang dimuat Tirto.id, berdasarkan yang dimuat International Dance Day bahwa pesan dari adanya peringatan ini adalah untuk merayakan tarian, bersenang-senang dalam universalitas bentuk seni dengan melintasi semua hambatan politik, budaya, dan etnis.
Peringatan ini juga bertujuan untuk menyatukan orang-orang dengan bahasa universal yakni tarian. Maka untuk merealisasikan tujuan tersebut, Komite Dansa Internasional ITI memilih koreografer atau penari berbakat dari seluruh dunia untuk menari dan menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat dunia, dan akan diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diedarkan secara global.
Adapun untuk tahun 2020 ini, Komite Dansa ITI memilih Gregory Vuyani Maqoma dari Afrika Selatan untuk menyampaikan pesan Tari Sedunia kepada masyarakat luas.
Dalam pesan tarinya kali ini, koreografer dan pelatih tari tersebut, mengajak seluruh masyarakat dunia untuk kembali menari dengan tujuan menghilangkan kesedihan atas beragam cobaan yang terjadi.
Selain itu, ITI juga mengadakan Perayaan Gala Hari Tari Sedunia dengan selalu mengundang para anggota, penari, koreografer, mahasiswa tari, dan para penggemar untuk bergabung.
Kalau tahun 2017 lalu, perayaan Hari Tari Sedunia diadakan di Shanghai, Cina, dan pada tahun selanjutnya yakni 2018, perayaan dihelat di Havana, Kuba. Maka, tahun ini perayaan Gala akan berlangsung di kota tuan rumah yang telah dipilih oleh ITI, yakni Afrika Selatan.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Sumarlin