5 Gedung SMAN 4 Sampolawa Buton Selatan Terancam Roboh ke Laut Akibat Abrasi

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Sabtu, 14 Juni 2025
0 dilihat
5 Gedung SMAN 4 Sampolawa Buton Selatan Terancam Roboh ke Laut Akibat Abrasi
Gedung Laboratorium Kimia SMAN 4 Sampolawa, Buton Selatan, yang berjarak sekitar 3 meter dari tebing yang terkena abrasi. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Lima unit gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara terancam roboh oleh abrasi sepanjang 150 meter "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Lima unit gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara terancam roboh oleh abrasi sepanjang 150 meter.

Kepala SMA Negeri 4 Sampolawa, Rosmadi Singka, menyebut abrasi dipicu oleh hidrometeorologi atau interaksi antara siklus air dan cuaca/iklim hingga menyebabkan air laut naik dan perlahan mengikis sisi tebing.

Rosmadi mengatakan, saat ini perubahan iklim telah memasuki musim angin timur yang memperparah kondisi tebing yang berhadapan langsung dengan Laut Flores.

“Jadi setiap ombak masuk (selalu) menghantam tebing SMAN 4 Sampolawa,” terang Rosmadi kepada telisik.id, Sabtu (14/6/2025).

Baca Juga: DPRD Kolaka Utara Tetap Meminta PT TMM Libatkan Pengusaha Lokal Kelola Tambang dan Beri Kompensasi Nelayan

Ia menuturkan, abrasi selalu terjadi setiap hari, ditambah dengan intensitas curah hujan menyebabkan tanah longsor di sekitar area tebing SMAN 4 Sampolawa. Utamanya pada gedung Laboratorium Kimia, ruang UKS, dan 3 ruang belajar siswa.

“Dua hari hujan berturut-turut menyebabkan abrasi dan tanah longsor kurang lebih 3 meter lagi sudah mendekati 5 gedung yang berada di bawah sana,” tuturnya.

Tebing yang terkikis akibat abrasi telah mencapai panjang sekitar 150 meter dengan tinggi 15 meter dari garis pantai.

Pihak SMAN 4 Sampolawa terpaksa menghentikan sementara proses kegiatan belajar demi keamanan para peserta didiknya sembari menunggu cuaca kembali normal.

Rosmadi mengatakan sudah melaporkan kondisi ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Selatan pada Jumat (13/6/2025).

Bedasarkan informasi yang diterimanya, telah dikucurkan anggaran untuk pembangunan tanggul di belakang SMA Negeri 4 Sampolawa pada tahun 2025 ini. Namun, pihaknya belum mendapatkan kejelasan perihal jadwal pengerjaan.

Rosmadi tetap berharap Pemerintah Kabupaten Buton Selatan segera menanggulangi kondisi bahaya yang mengancam para siswa dan tenaga pendidik serta bangunan SMAN 4 Sampolawa dari ancaman abrasi.

Tiga unit gedung berada dekat dengan lahan yang terkena abrasi. Sudah satu semester terakhir ini, menurut Rosmadi, tiga ruang kelas tersebut sudah tidak digunakan sebab adanya pergeseran tanah di sekitar area gedung.

Baca Juga: Tiga Raperda Inisiatif DPRD Muna Mulai Digodok

Seperti di lantai gedung yang sudah mulai tergerus serta posisi pondasi yang perlahan-lahan turun dari tempat awal.

“Kami takut jangan sampai sementara belajar tiba-tiba ambruk jatuh ke bawah,” kata Rosmadi.

Rosmadi membeberkan, saat proses verifikasi, lokasi sekolah tergolong layak dan saat itu jarak tebing dengan lahan sekolah sekitar 10 meter. Ia mengungkapkan bahwa dulunya kontur tanah bukanlah tanah kapur melainkan didominasi bebatuan cadas.

Abrasi pertama kali terjadi pada akhir tahun 2018, lalu di tahun 2020 diameter abrasi semakin mendekati lahan sekolah hingga kondisi semakin darurat pada tahun 2025, dimana jarak tebing dengan gedung hanya tersisa 3 meter. (C)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga