720 Warga Kendari Terpapar COVID-19 Selama PPKM, 8 Meninggal

Musdar, telisik indonesia
Rabu, 21 Juli 2021
0 dilihat
720 Warga Kendari Terpapar COVID-19 Selama PPKM, 8 Meninggal
Petugas kesehatan melakukan swab test terhadap warga. Foto: Repro Suara.com

" PPKM Mikro di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai. "

KENDARI, TELISIK.ID - PPKM Mikro di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai.

PPKM di Kota Kendari mulai diterapkan 6 Juli hingga 20 Juli 2021.

PPKM diterapkan agar penyebaran COVID-19 di Kota Kendari dapat dikendalikan.

Lantas, bagaimana situasi COVID-19 selama PPKM Mikro diterapkan?

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, sejak hari pertama PPKM Mikro diterapkan, 6 Juli 2021, total kasus positif COVID-19 di Kota Kendari sebanyak 5.384 orang.

Sementara total kasus positif pada hari selesainya PPKM atau 20 Juli 2021 sebanyak 6.104 orang.

Bila diakumulasikan jumlah kasus yang meningkat 6-21 Juli 2021 sebanyak 720 orang.

Artinya selama PPPK Mikro diterapkan, ada 720 orang di Kota Kendari terpapar virus Corona.

Kemudian untuk pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia bertambah 8 orang, dari 71 kasus pada 6 Juli dan 79 pada 20 Juli 202.

Baca juga: Selama Pandemi, Pembelian Kulit Sapi Kurban Menurun

Baca juga: PPKM Mikro di Kendari Berakhir, Pemkot Tunggu Instruksi Mendagri

Pasien sembuh bertambah 449 orang, dari 4.691 pada 6 Juli dan 5.140 pada 20 Juli 2021.

Sekertaris Daerah Kota Kendari, Hj. Nahwa Umar mengungkapkan, Pemerintah Kota akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPKM Mikro.

"Kemungkinan hari ini kita evaluasi, seperti seperti apa sih ini penerapan PPKM Mikro," kata Hj. Nahwa Umar, Rabu (21/7/2021).

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan, meningkatnya angka pasien positif termasuk selama PPKM Mikro dikarenakan tracing atau pelacakan orang-orang kontak dengan pasien positif yang terus dilakukan secara masif.

"Kasus bertambah terus karena kita mencari, men-tracing. Sebetulnya kalau kita mau supaya seolah-olah tidak ada penambahan kasus, ya sudah tidak usah di-tracing, tidak usah dicari, kasus pasti menurun," kata drg Rahminingrum.

"Cuman kan kasihan masyarakat kalau begitu. Kalau kita tracing terus kedapatan kasus naik, kita tau langkah-langkah selanjutnya kalau yang sakit ya masuk rumah sakit, kalau OTG isolasi di rumah. Artinya ada perlindungan untuk masyarakat umum lainnya," jelasnya.

Sementara itu anggota DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengungkapkan, meningkatnya kasus positif disebabkan kelonggaran PPKM sehingga mobilitas masyarakat masih meningkat.

"Kita belum benar-benar menjalankan PPKM karena mobilitas masyarakat masih sama. Ada kelonggaran PPKM di Kota Kendari," katanya.

Menurutnya, meningkatnya tren kasus positif juga dikarenakan mobilitas antar daerah maupun dalam kota yang masih cukup tinggi.

"Makanya ini menjadi tugas pemerintah, khususnya Satgas COVID-19 untuk memutus rantai COVID-19 ini," jelasnya. (A)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga