Ada Festival Telanjang di Jepang, Pesertanya Sampai 10 Ribu Orang
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 09 Januari 2022
0 dilihat
Festival telanjang yang ada di Jepang. Foto: Hipwee.com
" Jepang memang memiliki perayaan atau festival aneh dan tidak biasa, salah satunya adalah festival Hadaka Matsuri "
TOKYO, TELISIK.ID - Jepang memang memiliki perayaan atau festival aneh dan tidak biasa, salah satunya adalah festival Hadaka Matsuri menyimpan sederet keunikan.
Hadaka Matsuri disebut juga sebagai festival telanjang, awalnya sebutan itu ditujukan untuk berbagai matsuri atau festival di Jepang dengan peserta sejumlah ujiko laki-laki dewasa yang berpakaian sangat minim.
Hadaka Matsuri diambil dari kata Hadaka yang berarti telanjang atau tanpa busana, sementara Matsuri sendiri memiliki arti perayaan. Dalam perayaan Hadaka Matsuri, ribuan pria akan berkumpul di suatu tempat sambil bertelanjang dan menari-nari.
Peserta umumnya mengenakan fundoshi (cawat khas Jepang). Namun, kadang kala baju happi juga dikenakan, dan jarang sekali tampil tanpa busana. Ciri khas ritual adalah saling dorong-mendorong antar kelompok peserta.
Walaupun tidak memakai nama hadaka matsuri, di Jepang terdapat sejumlah matsuri yang kegiatannya mirip dengan hadaka matsuri.
Dilansir Wikipedia.org, Hadaka matsuri diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen yang akan datang. Ketika belum diciptakannya mesin-mesin pertanian, orang Jepang zaman dulu hanya mengandalkan tenaga manusia untuk bercocok tanam.
Matsuri ini dipakai untuk mempertunjukkan kesehatan laki-laki untuk bekerja di lahan pertanian, dan sekaligus dimanfaatkan penonton wanita untuk mencari pasangan hidup.
Hadaka matsuri tidak dianggap vulgar karena diselenggarakan untuk tujuan ritual. Setiap tahunnya, berbagai hadaka matsuri diadakan di berbagai tempat di seluruh Jepang, terutama pada musim panas dan musim dingin.
Dilansir Jurnalsoreang dari Japanese Station, Hadaka Matsuri dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Umumnya, perayaan ini dilakukan bulan Januari atau Februari ketika musim dingin tiba. Disebut juga sebagai salah satu ritual agama Shinto.
Cerita sejarahnya, perayaan ini terjadi di zaman Nara sekitar tahun 710 hingga 794 Masehi. Saat itu, raja sangat mempercayai bahwa untuk membersihkan dan mensucikan diri dari dosa, harus melakukan festival ini.
Baca Juga: Ingin Kerja Hanya 4 Hari Seminggu dengan Gaji Tinggi, Pindah ke Negara Ini
Perayaan ini dimulai dengan para lelaki membawa batang bambu menuju kuil. Dalam kuil tersebut ada para penari Hakada Otoko yang telah bersiap menyambut ribuan peserta.
Penari tersebut merupakan orang yang dipilih oleh pemuka Shinto. Perayaan terbesarnya terjadi di Kuil Saidaiji, hingga melibatkan 10.000-an orang.
Hadaka matsuri diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen yang akan datang. Ketika belum diciptakannya mesin-mesin pertanian, orang Jepang zaman dulu hanya mengandalkan tenaga manusia untuk bercocok tanam.
Matsuri ini dipakai untuk mempertunjukkan kesehatan laki-laki untuk bekerja di lahan pertanian, dan sekaligus dimanfaatkan penonton wanita untuk mencari pasangan hidup.
Baca Juga: Ini Fakta Mengejutkan Tentang Turki, Tempat Ashanty Kena COVID-19 Varian Omicron
Hadaka matsuri tidak dianggap vulgar karena diselenggarakan untuk tujuan ritual. Setiap tahunnya, berbagai hadaka matsuri diadakan di berbagai tempat di seluruh Jepang, terutama pada musim panas dan musim dingin. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin