Israel Perketat Masuk Masjid Al-Aqsa Bagi Warga Palestina Selama Ramadan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 02 Maret 2025
0 dilihat
Sheikh Ekrima Sabri (kiri) menyerukan warga Palestina mempertahankan hak beribadah di Al-Aqsa. Foto: Repro Reutres.
" Ketegangan di Yerusalem Timur kembali meningkat menjelang Ramadan "

YERUSALEM, TELISIK.ID - Ketegangan di Yerusalem Timur kembali meningkat menjelang Ramadan. Otoritas Israel memberlakukan pembatasan ketat bagi warga Palestina yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Ribuan personel keamanan dikerahkan, sementara aturan masuk semakin diperketat. Warga Palestina menghadapi tantangan berat untuk menjalankan ibadah di salah satu situs tersuci Islam, yang terus berada di bawah tekanan pendudukan Israel.
Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, menyerukan kepada umat Islam Palestina untuk tetap hadir dan mempertahankan hak mereka atas tempat suci tersebut.
"Bulan suci telah tiba, dan rakyat Palestina tetap teguh di tanah mereka, menolak penggusuran dan kompromi," kata Ekrima dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (2/3/2025).
Ia menegaskan, situasi di Al-Aqsa semakin sulit dengan adanya pembatasan ketat dari otoritas Israel.
"Setiap tahun, pendudukan Israel berusaha mengganggu ibadah umat Muslim di Al-Aqsa, dan ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap kebebasan beribadah," ujarnya, dikutip dari Anadolu News.
Ekrima, yang juga menjabat sebagai kepala Komite Muslim Tinggi di Yerusalem, mendesak dunia Arab dan Islam untuk bersatu dalam menghadapi tekanan Israel terhadap Al-Aqsa.
Baca Juga: Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Tunda Pembebasan 600 Tahanan Palestina
"Kami membutuhkan dukungan dari seluruh dunia Islam untuk melindungi tempat suci ini dari intervensi yang terus berlangsung," tegasnya.
Laporan dari penyiar publik Israel, KAN mengungkapkan, otoritas Israel tidak akan mengizinkan warga Palestina yang baru dibebaskan dari penjara untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Keputusan ini menambah panjang daftar pembatasan yang diberlakukan terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.
Selain itu, sekitar 3.000 personel kepolisian Israel akan ditempatkan di berbagai pos pemeriksaan menuju Yerusalem Timur dan kompleks Al-Aqsa setiap hari selama Ramadan.
Kehadiran pasukan ini bertujuan untuk mengontrol pergerakan warga Palestina dan mencegah masuknya individu yang dianggap sebagai ancaman oleh Israel.
Israel juga membatasi jumlah izin masuk bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang ingin beribadah di Al-Aqsa. Menurut KAN, hanya 10.000 izin yang akan diberikan, dengan ketentuan bahwa pria harus berusia di atas 55 tahun dan wanita di atas 50 tahun.
Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga Palestina yang ingin menjalankan ibadah di bulan suci.
Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Baca Juga: Ikuti Jejak Amerika, Israel Tarik Diri dari Dewan PBB
Namun, bagi umat Yahudi, lokasi tersebut dikenal sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai tempat berdirinya dua kuil Yahudi di masa lalu. Perbedaan klaim ini sering menjadi sumber ketegangan di kawasan tersebut.
Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, telah berada di bawah kendali Israel sejak Perang Arab-Israel 1967. Pada 1980, Israel mencaplok wilayah ini secara sepihak, meskipun komunitas internasional tidak mengakui langkah tersebut.
Hingga saat ini, Palestina dan dunia Islam terus menolak klaim Israel atas kawasan suci tersebut. Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, adalah ilegal.
Putusan ini juga menyerukan evakuasi semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Namun, hingga kini, Israel tetap mempertahankan kontrol atas wilayah tersebut dengan berbagai kebijakan pembatasan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS