Alasan Krusial Gen Z Mulai Tinggalkan Google sebagai Mesin Pencari

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 20 September 2024
0 dilihat
Alasan Krusial Gen Z Mulai Tinggalkan Google sebagai Mesin Pencari
Google perlu menyesuaikan model bisnisnya agar tetap bisa bersaing dengan platform lain yang semakin populer di kalangan Gen Z. Foto: Repro Istockphoto

" Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini semakin jarang menggunakan Google sebagai mesin pencari utama mereka. Alih-alih, mereka lebih memilih platform media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk mendapatkan informasi "

JAKARTA, TELISIK.ID - Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini semakin jarang menggunakan Google sebagai mesin pencari utama mereka. Alih-alih, mereka lebih memilih platform media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk mendapatkan informasi.

Ahli dari Bernstein Research, Mark Shmulik, mengungkapkan bahwa generasi muda, terutama Gen Z, telah beralih dari Google ke platform lain untuk memenuhi kebutuhan pencarian mereka.

Menurutnya, istilah "googling" kini mulai ditinggalkan oleh generasi ini dan digantikan dengan istilah "pencarian sosial" yang lebih relevan di era media sosial.

Mengutip CNN Indonesia, Jumat (20/9/2024), Shmulik menjelaskan bahwa Gen Z semakin sering menggunakan TikTok untuk mencari rekomendasi, misalnya restoran atau tempat-tempat menarik.

Mereka juga cenderung lebih memilih platform agregator seperti Amazon untuk membeli barang dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif, seperti ChatGPT, untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Baca Juga: Salim Nauderer Benarkan Selingkuh dengan Azizah Salsha, Klaim Tak Sentuh Istri Pratama Arhan

Menurut survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research, sebanyak 45 persen Gen Z lebih memilih "pencarian sosial" di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram daripada Google.

Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan generasi millennial yang hanya sebesar 35 persen, Gen X sebesar 20 persen, dan Baby Boomers sebesar 10 persen.

Ketika Gen Z semakin dewasa, ketergantungan mereka pada media sosial sebagai mesin pencari utama juga semakin meningkat. Ada beberapa alasan mengapa Google kini mulai ditinggalkan oleh generasi ini.

Pertama, platform media sosial menyediakan konten yang lebih spesifik dan relevan. Gen Z tidak hanya mencari informasi umum, melainkan menginginkan sesuatu yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Misalnya, jika mereka ingin mencari ulasan produk, mereka lebih memilih membuka TikTok, di mana banyak kreator konten mengulas produk secara jujur dan mendalam.

Kedua, media sosial telah berkembang menjadi alat pencarian yang lebih interaktif. TikTok, misalnya, telah menjadi platform di mana Gen Z dapat menemukan produk baru, informasi tentang hobi, bahkan materi edukasi.

Algoritma TikTok yang canggih mampu menyesuaikan konten sesuai dengan minat dan preferensi pengguna, menjadikannya alat yang lebih efektif daripada mesin pencari tradisional.

Ketiga, antarmuka Google yang semakin dipenuhi iklan dan konten bersponsor menjadi salah satu alasan mengapa Gen Z mulai meninggalkannya.

Pengalaman pencarian yang dulunya cepat dan bersih kini terganggu oleh banyaknya iklan yang muncul di halaman pencarian. Hal ini sangat kontras dengan kebutuhan Gen Z yang menginginkan informasi yang cepat, tepat, dan minim gangguan.

Selain itu, generasi ini juga cenderung lebih menyukai pengalaman yang mulus dan bebas iklan saat mencari informasi. Mereka tidak ingin terganggu oleh iklan yang tidak relevan atau konten bersponsor saat mencari jawaban untuk pertanyaan mereka.

Tren ini juga didorong oleh perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan, terutama setelah kemunculan ChatGPT di akhir 2022. Teknologi AI generatif seperti ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks dan mendapatkan jawaban yang lebih terperinci secara instan.

Baca Juga: Ini Dampak Buruk Sering Balas Chat Pakai Emoji Jempol

Pengguna tidak perlu lagi menjelajahi berbagai halaman web untuk menemukan jawaban yang mereka cari.

Chatbot berbasis AI kini semakin banyak digunakan di aplikasi dan situs web untuk memberikan jawaban yang dipersonalisasi sesuai dengan pertanyaan pengguna.

Informasi yang disesuaikan dan langsung ini menjadi salah satu keunggulan yang belum bisa ditandingi oleh Google, terutama karena Google terlalu banyak mengandalkan iklan untuk menghasilkan pendapatan.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa Google perlu melakukan inovasi lebih lanjut jika ingin tetap relevan di era di mana Gen Z semakin mendominasi pengguna internet.

Generasi ini tidak hanya mencari informasi dengan cepat, tetapi juga menginginkan pengalaman yang lebih personal, bebas gangguan, dan relevan dengan kebutuhan mereka. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga