Aman, Thermogun Sudah Lama Digunakan di Bidang Medis
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Kamis, 30 Juli 2020
0 dilihat
Thermogun tidak memancarkan inframerah, tapi malah menerima radiasi inframerah dari tubuh manusia. Foto: Ist.
" Energi yang ditangkap oleh sensor tubuh itu diubah menjadi energi listrik yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk angka digital dalam derajat celcius. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Thermogun yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia menggunakan inframerah. Bukan memakai laser, seperti yang viral diperbincangkan dalam beberapa hari belakangan.
Guru Besar pada Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta, Prof Dr dr Samekto Wibowo, Sp.S(K), Sp.FK(K) menjelaskan, thermogun sudah lama digunakan di bidang medis.
"Dan sejauh ini tidak ada komplain, tidak ada laporan adanya gangguan pada otak atau bagian tubuh lain," jelas Samekto yang menerangkan, semua alat medis atau obat yang boleh digunakan pada manusia harus sudah lolos uji klinis.
Dikatakan Samekto, semua alat medis telah lolos uji klinis, yang berarti aman untuk digunakan. "Demikian halnya dengan thermogun sebelum digunakan pada manusia, sebelumnya telah melalui uji klinis untuk memastikan keamanannya," kata Samekto.
Menanggapi kabar viral yang menyebutkan thermogun berbahaya bagi otak saat laser ditembakkan ke arah dahi berkali-kali, Prof Ir Sunarno, M.Eng, PhD, Guru Besar Teknik Fisika UGM, menjelaskan, thermogun untuk mengukur suhu manusia bekerja dengan menerima pancaran inframerah (far infrared) dari tubuh.
Baca juga: Pria Ini Idap 16 Penyakit Akibat Sering Begadang dan Makan Mie Instan
"Energi yang ditangkap oleh sensor tubuh itu diubah menjadi energi listrik yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk angka digital dalam derajat celcius," papar Sunarno.
Menurut Sunarno, thermogun tidak memancarkan inframerah, tapi malah menerima radiasi inframerah dari tubuh manusia.
"Radiasi inframerah ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia, namun bisa dirasakan sebagai panas seperti suhu tubuh," ungkapnya.
Berbeda pada industri, penggunaan laser sangat diperlukan untuk membantu ketepatan arah pada objek yang posisinya jauh. Misalnya, pada logam panas, kabel yang mengalami konsleting dan lainnya.
Laser sebagai pointer kerjanya sama seperti pada presentasi untuk ketepatan pada objek. Kalau untuk mengukur suhu manusia dan dilakukan pada jarak dekat sehingga tidak perlu pakai laser dan dinonaktifkan saja.
Fungsi laser pada thermogun hanya membantu dalam menentukan titik pusat pengukuran pada objek. "Tidak berkaitan dengan fungsi pengukuran suhu," terang dosen Teknik Fisika UGM yang menambahkan, tidak cukup energi untuk merusak otak karena berada pada frekuensi nonpengion, namun diupayakan jangan sampai kena mata.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali