Anggota DPRD Geram Ratusan Obat Hilang di RSUD Kendari, Desak Wali Kota Tegas dan Proses Hukum
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Selasa, 08 April 2025
0 dilihat
Anggota DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik, soroti keamanan di RSUD Kota Kendari dan dugaan adanya penyimpangan dari pihak RSUD. Foto: Sigit Purnomo/Telisik.
" Kasus kehilangan ratusan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menuai sorotan tajam dari sejumlah pihak serta DPRD Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID — Kasus kehilangan ratusan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menuai sorotan tajam dari sejumlah pihak serta DPRD Kota Kendari.
Anggota DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik, mempertanyakan kinerja pengelolaan dan keamanan rumah sakit yang dinilai buruk hingga menimbulkan kejanggalan serius terkait distribusi dan penyimpanan obat.
“Lucu dan memalukan jika rumah sakit kehilangan obat. Ini bukan masalah kecil. Ini soal uang negara, uang rakyat,” tegasnya, Selasa (8/4/2025).
Rajab menduga kuat adanya kelalaian dan kemungkinan keterlibatan internal dalam insiden ini, mengingat yang mengetahui jenis serta nilai obat hanya pihak rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Rajab menyampaikan keprihatinan atas serangkaian insiden sebelumnya yang mencoreng citra RSUD Kota Kendari, seperti kasus obat kedaluwarsa yang dibuang dan kini kasus hilangnya obat yang diduga mengandung zat psikotropika atau etinol.
Baca Juga: Tiga Rumah Tetangga Terbakar Picu Kepanikan Warga BTN Membiri Kendari
“Kalau uang yang dicuri itu masih bisa dinalar, tapi ini obat. Obat itu tidak sembarang orang tahu kegunaannya, apalagi kalau itu jenis khusus. Ini menimbulkan kecurigaan ada ‘permainan’ atau bisnis gelap dalam internal rumah sakit,” ujarnya dengan nada geram.
Rajab mendesak Wali Kota Kendari untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen rumah sakit.
Menurutnya, pembiaran terhadap persoalan ini akan terus mencoreng nama baik institusi kesehatan dan merugikan keuangan daerah.
“Kami minta Wali Kota Kendari ambil langkah tegas. Evaluasi total manajemen RSUD Abunawas. Sudah cukup kita dibuat malu,” katanya.
Rajab juga meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan mengusut kasus ini secara serius. Ia mendorong dilakukan proses hukum terhadap siapa pun yang terlibat, baik dari pihak internal rumah sakit maupun oknum luar.
“Kita minta betul penegak hukum usut tuntas. DPR merekomendasikan terkait itu, usut tuntas secara hukum, jangan sampai ini baru permukaan. Bisa saja sudah banyak obat yang hilang tapi tak pernah terungkap,” ujarnya.
Rajab memastikan bahwa DPRD akan mengambil langkah pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.
"Kita akan panggil, karena ini samgat janggal dan sangat lucu, karena tidak masuk akal karena obat yang dicuri. Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada pertanggungjawaban dan efek jera," tegasnya.
Pihaknya juga meminta pengawas rumah sakit untuk periksa semua pihak yang bertanggung jawab terkait dengan pengelolaan obat yang ada di rumah sakit.
"Pandangannya kita, ini kan rumah sakit. Tidak mungkin orang-orang luar, dan yang tahu jenis obat ini adalah orang rumah sakit, orang kesehatan. Bukan kayak kita ini yang tidak tahu itu obat," kata Rajab.
Baca Juga: Harga Ikan Kota Kendari Tetap Mahal Sepekan Pasca Lebaran
Ia juga menilai bahwa masyarakat tidak tahu tentang obat-obatan yang dicuri, dan tidak ada sama sekali nilai ekonominya jika dijual.
"Dan kalau pun benar pencuri, dia mau jual di mana obat itu? Gampang saja ini. Saya yakin pasti penegak hukum cepat untuk menemukan ini," tandasnya.
Rajab pun meminta penegak hukum memproses kasus ini secara terbuka untuk mengetahui mereka yang terlibat dan jangan ada yang ditutup-tutupi agar memberi efek jera.
"Jangan sampai sudah banyak yang tidak ketahuan ini hilang-hilangnya obat," pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, telisik.id sudah mencoba mengkonfirmasi kepada pihak RSUD Kota Kendari, namun pihak RSUD belum bersedia memberikan keterangan terkait hilangnya obat-obatan tersebut. (C)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS