Angin Kencang Terjang Aceh Selatan, Satu Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Marwan Azis, telisik indonesia
Senin, 03 Agustus 2020
0 dilihat
Angin Kencang Terjang Aceh Selatan, Satu Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Satu orang dilaporkan meninggal tertimpa pohon ketika angin kencang terjang Aceh Selatan. Foto: Ist.

" BPBD setempat masih melakukan pendataan korban terdampak pasca kejadian. "

ACEH, TELISIK.ID - Bencana Hidrometeorologi masih terjadi hingga awal Agustus 2020. Kali ini angin kencang mengakibatkan satu warga meninggal dunia di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.

Warga meninggal setelah tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang. Kejadian tersebut bersamaan dengan hujan berintensitas sedang. Peristiwa terjadi pada Senin (3/8/2020), pukul 10.40 waktu setempat.

Informasi tersebut diperoleh Telisik.id dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Dilaporkan selain satu warga meninggal dunia, satu lain mengalami luka ringan. BPBD Kabupaten Aceh Selatan juga melaporkan enam nelayan hilang saat melaut, sedangkan dua kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah tetangga.

"BPBD setempat masih melakukan pendataan korban terdampak pasca kejadian," ujarnya.

Kerugian materil masih terus didata oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Aceh Selatan. Data sementara rumah rusak berat delapan unit dan rusak ringan lima.

Baca juga: Disnaker Sumut: Perusahaan Tidak Boleh PHK Karyawan Hamil

Pantauan di lapangan menunjukkan pohon tumbang di beberapa titik akses jalan. TRC dan dinas terkait segera melakukan penanganan darurat, seperti kaji cepat, pembersihan pohon tumbang dan pencarian korban yang hilang.

Diungkapkan, angin kencang dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Sembilan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bakongan, Pasie Raja, Sawang, Meukek, Labuhanhaji, Labuhanhaji Timur, Kluet Utara, Samadua dan Bakongan Timur.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap fenomena angin kencang atau angin puting beliung.

"Fenomena yang biasa terjadi saat pergantian musim ini diidentifikasi dengan tanda-tanda, seperti pertumbuhan awan Cumulus," tuturnya.

Sehari sebelumnya kata Raditya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi mirip bunga kol.

Awan tiba-tiba berubah warna dari putih menjadi gelap (awan cumulonimbus). Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan lenyap berlangsung paling lama sekitar satu jam.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga