Awas, 3 Jenis Pikiran Negatif Ini Bisa Merusak Kesehatan Mental Anda
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 28 Agustus 2021
0 dilihat
Kondisi seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Foto: Repro hellosehat.com
" Pikiran negatif diartikan sebagai persepsi, harapan, dan deskripsi negatif tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia secara general. "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu yang mengganggu mental seseorang adalah adanya pikiran negatif.
Melansir satupersen.net, pikiran negatif diartikan sebagai persepsi, harapan, dan deskripsi negatif tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia secara general.
Kondisi kognitif yang negatif ini juga diikuti dengan emosi negatif dan berdampak buruk pada perilaku, dan kesehatan.
Pikiran negatif atau negatif thinking secara perlahan tapi pasti bisa menjadi racun dan bisa merusak kesehatan mental.
Itulah mengapa psikolog mengingatkan setiap orang untuk mengenali jenis-jenis pikiran negatif.
Psikolog Alfath H Megawati, M.PSi., PSi mengingatkan ada tiga jenis pikiran negatif yang harus diwaspadai, dihilangkan, dan diganti dengan pikiran positif, yakni black and white thinking, catrasthopic thinking, dan predicting the future thinking.
"Mengenali pikiran negatif juga jadi salah satu cara mengelola pikiran, agar terhindar dari gangguan kesehatan mental," ujar Alfath dalam diskusi bersama Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa Kemenkes RI,
dilansir dari Suara.com - jaringan Telisik.id, Sabtu (28/8/2021).
1. Black and white thinking
Kesempurnaan dianggap sebagai warna putih dan ketidaksempurnaan dianggap warna hitam. Pada pola pikir negatif ini, orang tersebut akan langsung menganggap hitam apabila dalam rencananya terjadi kesalahan.
"Menganggap semua hal yang sempurna jadi tidak sempurna karena satu kesalahan, dan mencapnya menjadi hal yang mengerikan," tutur Alfath.
2. Catrasthopic thinking
Ini adalah jenis pemikiran negatif yang menduga-duga hal yang sangat buruk, padahal belum tentu benar. Ditambah pemikiran ini membuat orang tidak percaya, bahwa ia tidak akan bisa mengatasinya.
"Contohnya itu, kalau aku dimarahin guru, lalu nggak lulus, dihapus dari kartu keluarga dan diusir dari rumah," terang Alfath.
Kesimpulannya, pemikiran ini menganggap segala hal buruk yang terjadi, tidak akan mungkin bisa ia hadapi dan lewati.
Baca Juga: Pria Harus Waspada, Begini Tanda Istri Ketika Marah Bisa Bunuh Suami
Baca Juga: 7 Tips Ini Bisa Bantu Anda Agar Tetap Konsisten dalam Menulis
3. Predicting the future
Dalam bahasa awam dikenal dengan istilah sok tahu alias sotoy. Seperti misalnya jika pasangan tidak membalas pesan, maka dianggap tidak sayang dan tidak perhatian, dan sebagainya.
"Padahal di dunia ini tidak ada yang pasti, selalu ada ketidakpastian di dalamnya," tutur Alfath.
Seharusnya alih-alih menebak hal yang tidak pasti, lebih baik berpikir positif misalnya pasangan sedang sibuk, handphone lowbat, atau tidak sedang memegang handphone.
"Daripada menghabiskan waktu dan energi kita untuk menduga sesuatu yang tidak pasti, justru malah membuat kita lebih takut lagi," pungkas Alfath. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha