Awas, Ini 5 Dampak Buruk Kelebihan Vitamin C

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 19 Juni 2022
0 dilihat
Awas, Ini 5 Dampak Buruk Kelebihan Vitamin C
Jeruk, salah satu buah yang mengandung banyak vitamin C. Foto: Repro hellosehat.com

" Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang dewasa mendapatkan vitamin C sebanyak 65-90 miligram dan maksimal 2.000 miligram per hari "

KENDARI, TELISIK.ID - Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi makanan mengandung vitamin C untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Dikutip dari alodokter.com, vitamin C atau asam askorbat (ascorbic acid) adalah vitamin yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C.

Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan terjadinya penyakit skorbut atau scurvy. Selain itu, vitamin C juga memiliki efek antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas.

Pada umumnya, konsumsi sebuah jeruk atau segelas jus stroberi mungkin cukup memenuhi kebutuhan vitamin C per hari bagi banyak orang.

Dosis vitamin C yang berlebihan akan terbuang dengan mudah bersama dengan urine.

Hal tersebut dikarenakan vitamin C termasuk jenis vitamin yang larut dalam cairan. Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang dewasa mendapatkan vitamin C sebanyak 65 – 90 miligram dan maksimal 2.000 miligram per hari.

Bila lebih dari angka tersebut, Anda mungkin berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan.

Melansir hellosehat.com, berikut dampak buruk jika terlalu berlebihan mengkonsumsi vitamin C:

1. Ketidakseimbangan nutrisi

Salah satu dampak yang terjadi akibat tubuh kelebihan vitamin C yakni nutrisi yang tidak seimbang.

Baca Juga: Yuk, Kenali 9 Buah yang Paling Banyak Mengandung Vitamin C

Terlalu banyak vitamin C bisa mengganggu fungsi tubuh untuk mengolah nutrisi lainnya.

Sebagai contoh, vitamin C dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan tembaga dalam tubuh. Hal ini tentu bisa memicu masalah baru terhadap kesehatan, seperti kekurangan vitamin B12.

2. Masalah pencernaan

Bahaya lain dari kelebihan vitamin C yakni menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Namun, efek samping ini tidak terjadi akibat konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, melainkan akibat vitamin C bentuk suplemen.

Ada pun beberapa gejala penyakit pencernaan yang disebabkan oleh suplemen vitamin C meliputi:

- diare,

- mual atau muntah,

- heartburn, serta

- nyeri perut.

Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, merasa lemas, hingga menurunkan tekanan darah dan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh.

3. Kelebihan zat besi

Kondisi kelebihan vitamin C bisa membuat tubuh mengalami kelebihan zat besi atau biasa disebut dengan hemokromatosis.

Hal ini dikarenakan vitamin C berperan dalam penyerapan mineral zat besi. Sedangkan vitamin C yang terlalu banyak tentu bisa membuat tubuh menyerap zat besi lebih banyak pula hingga melebihi batasnya.

Bila hal ini terjadi pada pasien hemokromatosis, kelebihan zat besi akibat konsumsi vitamin C dapat memperparah kerusakan jaringan tubuh.

4. Membentuk batu ginjal

Beberapa ahli percaya bahwa terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan oksalat dan asam urat dalam urine. Kedua senyawa ini dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Menurut ulasan dari The New England journal of medicine, senyawa oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine.

Baca Juga: Pasutri Perlu Coba, Ini Resep Kopi yang Bisa Tingkatkan Gairah Seksual

Pada kondisi tertentu, senyawa ini dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

5. Meningkatkan risiko kanker

Pada beberapa kasus, vitamin C dapat bertindak sebagai pro-oksidan meski mengandung senyawa antioksidan.

Pro-oksidan berpotensi terhadap kerusakan oksidatif. Dilansir dari National Institute of Health, sejumlah penelitian in-vitro melaporkan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau DNA.

Kabar buruknya, masalah yang disebabkan kelebihan asupan suplemen vitamin C ini sangat mungkin berkontribusi terhadap penyakit kanker. Meski begitu, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan hal ini. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga