Awas, 5 Bahaya Makan Mie Instan Keseringan Bagi Kesehatan

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 08 Juli 2022
0 dilihat
Awas, 5 Bahaya Makan Mie Instan Keseringan Bagi Kesehatan
Mie instan memang menjadi solusi saat ingin makan makanan siap saji, namun berbahaya jika terlalu keseringan. Foto: Repro Freepik

" Salah satu makanan siap saji yang banyak digemari masyarakat adalah mie instan "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu makanan siap saji yang banyak digemari masyarakat adalah mie instan. Bahkan semua kalangan pun menggemari makanan satu ini.

Dikutip dari wikipedia.org, mie instan adalah mi yang sudah dikukus, digoreng, dan dikeringkan terlebih dahulu, agar kemudian dapat langsung disajikan dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada di dalam bungkusnya. 

Adonan mi instan umumnya terdiri dari campuran tepung terigu, air, minyak goreng, dan garam.

Hanya saja, ada beberapa bahaya mie instan jika dimakan terlalu sering terkait dengan banyaknya proses kimia dan penambahan bahan lain yang tidak baik untuk kesehatan.

Melansir hellosehat.com, berikut beberapa bahaya makan mie instan jika terlalu sering pada tubuh:

1. Sindrom metabolik

Sebuah penelitian dari Korea Selatan pernah menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi mie instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 3.000 mahasiswa berusia 18 – 29 tahun.

Hasilnya, terlihat bahwa peserta yang makan mie instan sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki tekanan darah dan glukosa darah lebih tinggi dibandingkan peserta yang hanya makan mie instan sekali dalam sebulan.

Kemungkinannya, sindrom metabolik ini terjadi karena tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh tidak sehat yang terdapat pada mie instan.

2. Diabetes

Mie instan terbuat dari maida. Maida merupakan olahan tepung terigu yang telah mengalami proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan.

Maida yang terkandung pada mie instan hanya bahan tambahan yang tidak memiliki kandungan nutrisi apa pun selain kaya rasa.

Selain itu, maida juga memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga konsumsi maida dapat meningkatkan gula darah Anda.

Saat mengkonsumsi maida, pankreas akan melepaskan insulin dengan segera untuk mencernanya, yang seharusnya membutuhkan waktu. Kondisi ini dapat memicu pembengkakan hingga berpotensi terkena penyakit diabetes tipe 2.

3. Meningkatnya risiko penyakit liver

Makanan yang melalui proses pengolahan panjang seperti mie instan mengandung pengawet dan zat aditif yang bila dikonsumsi terlalu banyak akan menekan kerja organ hati (liver) karena sulit diuraikan.

Baca Juga: Si Kecil Daun Seledri dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan

Bila terus dibiarkan, organ hati bisa kewalahan lalu menimbun lemak berlebih dalam selnya sendiri. Akibatnya, lemak yang menumpuk akan menimbulkan kerusakan pada liver.

Fungsi hati yang terganggu juga dapat menyebabkan retensi air serta pembengkakan.

4. Obesitas

Tak hanya penyakit sindrom metabolik, terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga dapat berujung pada kondisi obesitas.

Perlu Anda ketahui, satu bungkus mie instan rata-rata mengandung 14 gram lemak jenuh. Angka ini sudah memakan sekitar 40?ri kebutuhan harian Anda.

Selain itu, mie instan juga memiliki kalori yang tinggi. Meski mengenyangkan, nilai gizi yang masuk ke dalam tubuh hanyalah sedikit dan tak sebanding dengan kalorinya.

5. Berisiko menimbulkan gangguan pencernaan

Pada saat proses pengawetannya, mie instan ditambahkan dengan zat bernama tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ). Pengawet ini berbahan dasar minyak yang juga terdapat dalam produk pestisida.

Baca Juga: Simak Cara Buat Teh yang Enak Tanpa Gula dan Susu

Nah, tubuh memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna pengawet ini. Bahkan setelah dua jam, perut belum juga mampu mengurai TBHQ sehingga hal ini dapat mengganggu jalannya pencernaan.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencerna TBHQ juga membuat perut terpapar oleh zat ini lebih lama. Akibatnya, kemampuan perut untuk menyerap nutrisi dari makanan lain akan menjadi lebih sulit. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga