Bacakada Positif COVID-19, Berisiko Bagi Warga dan Penyelenggara
Sunaryo, telisik indonesia
Senin, 07 September 2020
0 dilihat
Alumni Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Husen Zuada. Foto: Ist.
" Saya pikir ini efek dari Pilkada yang dipaksakan dan sangat berisiko. "
MUNA, TELISIK.ID - Pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19 sangat berisiko bagi warga, penyelenggara dan peserta.
Hal tersebut sudah terbukti pada tahapan Pilkada Muna. Di mana, salah satu Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) terkonfirmasi positif COVID-19 di tengah pelaksanaan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Alumni Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Husen Zuada berpandangan, jika itu akibat pelaksanaan Pilkada yang terkesan dipaksakan. Apalagi, para pesertanya mengabaikan protokol kesehatan.
"Saya pikir ini efek dari Pilkada yang dipaksakan dan sangat berisiko," kata Husen, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Aswadi-Fahrul Target Kemenangan di Lima Kecamatan Butur
Namun, karena sudah terjadi, maka langkah yang harus dilakukan adalah semua pihak yang hadir saat deklarasi dan pendaftaran Bacakada yang dinyatakan positif COVID-19 harus secara sukarela melakukan pemeriksaan kesehatan guna menghindari penularan lebih besar. Begitu juga dengan para tokoh yang hadir dan berinteraksi langsung agar menghentikan sementara road show politiknya.
"Bagi para Bacakada agar bersikap transparan dan mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
Kemudian, bagi Satgas COVID-19, harus proaktif melakukan penelusuran pada siapa saja yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan. Begitu juga dengan Bawaslu agar melakukan investigasi terkait dugaan pelanggaran aturan yang ada.
Reporter: Sunaryo
Editor: Kardin