Balanga Nuua, Kerajinan Tanah Liat Masyarakat Katobengke Kota Baubau

Sofi Insan Wardani, telisik indonesia
Selasa, 11 Juli 2023
0 dilihat
Balanga Nuua, Kerajinan Tanah Liat Masyarakat Katobengke Kota Baubau
Balanga nu'ua merupakan wujud kecerdasan dan kepiawaian tangan-tangan para pengrajin masyarakat Katobengke, Kota Baubau menggunakan tanah liat alami. Foto: Sofi Insan Wardani/Telisik

" Hanya berbekal tanah liat dan pasir putih, masyarakat Katobengke Kota Baubau mampu menghasilkan kerajinan tangan berkualitas dan khasiatnya sudah tidak diragukan lagi "

BAUBAU, TELISIK.ID - Hanya berbekal tanah liat dan pasir putih, masyarakat Katobengke Kota Baubau mampu menghasilkan kerajinan tangan berkualitas dan khasiatnya sudah tidak diragukan lagi.

Balanga nu'ua merupakan wujud kecerdasan dan kepiawaian tangan-tangan para pengrajin lokal. Masyarakat Katobengke menggunakan tanah liat alami untuk membuat sebuah kerajinan yang dikenal akan keaslian warna dan kualitasnya sejak zaman dahulu.

Salah seorang pengrajin balanga nu’ua, Ruda (56) menjelaskan, tentang bahan untuk membuat Balanga Nu’ua hanya cukup menyediakan air, tanah liat, dan pasir putih.

“Tapi kalau mau cepat jadi, harus ada matahari karena harus kering betul untuk menuju proses pembakaran,” ucap Ruda, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Intip Pesona Kearifan Lokal di Desa Wisata Kahianga, Wakatobi

Setelah tanah liat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan, pengrajin kemudian memberikan sentuhan akhir dengan memahat dan menghias permukaannya. Setelah itu biasanya dilakukan dengan tangan, alat-alat sederhana, dan sentuhan personal yang memberikan keunikannya.

Balanga nu’ua terdiri dari beberapa bentuk, seperti bentuk yang menyerupai periuk, kuali, kendi dan piring-piring kecil.

“Sengaja saya jual beragam, karena biasa banyak yang cari model piring atau kuali kecil. Tergantung keinginan pembeli,” beber salah seorang penjual balanga nu’ua, Ali Hasan.

Balanga nu'ua tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga memiliki keunggulan fungsional. Bahan dasar tanah liat yang digunakan memiliki sifat refraktori, sehingga mampu menahan suhu panas dan dingin dengan cukup baik.

Baca Juga: Menyaksikan Keindahan Puncak Kahianga Pulau Tomia Wakatobi

Enty, salah seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan pengguna Balanga Nu’ua turut memberikan pendapatnya terkait perbedaan saat memasak menggunakan Balanga nu’ua.

“Enak kalau masak ikan pakai balanga, seperti ada perbedaan rasa, pokoknya lebih enak kalau pakai Balanga,” pungkas Enty, salah seorang pengguna balanga nu’ua.

Dengan perpaduan antara keindahan seni, keahlian tradisional, dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, eksistensi balanga nu'ua diharapkan semakin dikenal sebagai salah satu kerajinan tangan yang istimewa khusunya bagi masyarakat Katobengke Kota Baubau. (A)

Penulis: Sofi Insan Wardani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga