Balon Sekda Muna, dari Putra Mahkota hingga Kasus Dugaan Korupsi
Sunaryo, telisik indonesia
Rabu, 08 Desember 2021
0 dilihat
Lima Balon Sekda Muna. Foto: Ist.
" Seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Muna mulai memasuki tahapan menuju tiga besar "
MUNA, TELISIK.ID - Seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Muna mulai memasuki tahapan menuju tiga besar.
Lima bakal calon (Balon) Sekda yakni, Kepala BKPSDM Sukarman Loke, Kadis PUPR Edy Uga, Inspektur La Kuanto, Kepala Balitbang Syahrir dan Kadis Peternakan LM Yakob saat ini tengah menunggu tahapan penelusuran rekam jejak, penulisan makalah, presentasi dan wawancara.
Serangkaian tes yang dilaksanakan panitia seleksi (Pansel) itu diduga kuat hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Jabatan Sekda itu diduga sudah ada orangnya. Dari lima balon, satu di antaranya disebut-sebut sebagai 'putra mahkota'.
Kini, yang dibutuhkan tinggal bagaimana profesionalisme Pansel dalam melakukan penilaian. Terpenting, pada rekam jejak. Karena, ada beberapa Balon yang terindikasi terlilit kasus dugaan korupsi.
Baca Juga: Ada Kejanggalan di Seleksi Calon Sekda Muna
Menanggapi adanya dugaan putra mahkota dan balon yang diduga terlibat korupsi, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Muna, Awal Jaya Bolombo menekankan pada Pansel yang diketuai Sekda Sultra, Nur Endang Abbas agar profesional dan transparan, sehingga nantinya benar-benar menghasilkan 'Jenderal' ASN yang berintegritas.
"Pansel harus betul-betul bekerja secara profesional, tanpa ada tekanan," kata Awal Jaya Bolombo, Rabu (8/12/2021).
Sekretraris DPC Demokrat Muna itu berharap pula Bupati, LM Rusman Emba dan Gubernur Sultra, Ali Mazi dapat menjatuhkan pilihan terhadap birokrat yang tidak sedang dalam proses hukum. Karena takutnya, jangan sampai kelak terpilih, justru akan mengganggu jalannya pemerintahan.
"Anggaran seleksi ini cukup besar, makanya kita harapkan Jenderal ASN yang terpilih berintegritas dan mampu mengayomi seluruh birokrasi," pintanya.
Pria yang kerap disapa AJB itu yakin, bila Sekda yang terlahir prototipe, tidak akan lagi menimbulkan kegaduhan. Pada prinsipnya, Sekda yang terpilih harus bertipe 'pengatur' untuk menyukseskan apa yang menjadi visi-misi kepala daerah.
"Saya yakin, Pak Bupati inginkan Sekda yang berintegritas dan bisa memberikan kenyamanan dalam proses pemerintahan," terangnya.
Bupati Muna, LM Rusman Emba menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan seleksi pada Pansel. Bahkan, soal adanya Balon putra mahkota, ia menepisnya. Katanya, posisi Balon Sekda semuanya sama.
"Kalau ada putra mahkota, buat apa kita lelang, mending tinggal ditunjuk saja. Jadi tidak benar itu," tegasnya.
Baca Juga: Warning Pelaku Usaha Jualan Pangan di Buton Utara, BPOM Ungkap Alasannya
Sementara itu, Pj Sekda Muna, Harmin Ramba menerangkan, persoalan adanya Balon yang diproses hukum karena korupsi, harus ada pembuktian dulu. Di negara ini, yang dapat menjustice seseorang bersalah atau tidak hanya pengadilan.
"Kita berpatokan pada asas praduga tak bersalah. Selag belum ada putusan inkrah, berarti belum terbukti," terangnya.
Harmin menegaskan, dalam pelaksanaan seleksi, Pansel menjunjung tinggi profesionalisme dan transparan. Nilai-nilai peserta pada semua tahapan seleksi akan diumumkan. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali