Begini Kronologis Meninggalnya Bupati Koltim, Sempat Siuman 10 Menit
Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Jumat, 19 Maret 2021
0 dilihat
Bupati Kolaka Timur (Koltim), Syamsul Bahri Madjid. Foto: Ist.
" Beliau (tadi) dalam penanganan serius oleh dokter di UGD, masuk UGD sekira jam 5.30 sore. "
KONAWE, TELISIK.ID - Bupati Kolaka Timur (Koltim), Syamsul Bahri Madjid meninggal dunia di BLUD Rumah Sakit Konawe, sekira pukul 19.45 Wita, Jumat (19/03/2021).
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Syamsul Bahri ikut bermain sepakbola pada pertandingan persahabatan antara Pemda Kolaka Timur melawan Tim Partai Gerindra, bertempat di lapangan sepakbola Latamoro, sekira pukul 16.00 Wita tadi.
Pada pukul 16.45 Wita, kick off babak pertama selesai dan para pemain istirahat turun minum. Bupati Koltim Syamsul Bahri Madjid pun ke pinggir lapangan, dan langsung duduk meminum air mineral merk Oximax sebanyak 1 botol.
Beberapa saat kemudian, Bupati Kolaka itu langsung pingsan dan tidak sadarkan diri. Ia pun langsung dibawa ke Puskesmas Tirawuta untuk mendapatkan pertolongan medis.
Setelah tiba di Puskesmas, langsung dilakukan tindakan pertama dengan memompa jantung secara manual, namun tidak ada reaksi.
Tindakan memompa jantung secara manual tersebut dilakukan mengingat peralatan di Puskesmas Tirawuta terbatas. Selanjutnya, sekira pukul 17.20 Wita, Bupati Kolaka Timur dirujuk ke RSUD Konawe.
Pukul 19.45 Wita, Bupati Kolaka Timur dinyatakan meninggal dunia, setelah sempat siuman selama 10 menit di RSUD Konawe.
Baca Juga: Ini Alasan Pesawat Tidak Terbang Melintasi Atas Kabah
Kepala Unit Humas BLUD RS Konawe, Abu Bakar SKM membenarkan perihal informasi tersebut.
Kata dia, Samsul Bahri Madjid dibawa ke rumah sakit dan dimasukkan di Unit Gawat Darurat (UGD), sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Beliau (tadi) dalam penanganan serius oleh dokter di UGD, masuk UGD sekira jam 5.30 sore," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (19/03/2021).
Rencananya malam ini, jenazahnya dibawa ke Rujab Bupati Kolaka Timur. (B)
Reporter: Muh. Surya Putra
Editor: Fitrah Nugraha