Belasan Rumah di Pesisir Kolaka Utara Terancam Hancur Diterjang Ombak
Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 06 Februari 2025
0 dilihat
Kondisi rumah milik almarhum dg Manrapi di Desa Lawata yang nyaris tergerus abrasi. Foto: ist
" Abrasi pantai menjadi ancaman serius bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Kolaka Utara, terutama saat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi melanda "
![](data:image/png;base64,R0lGODlhAQABAAD/ACwAAAAAAQABAAACADs=)
![](data:image/png;base64,R0lGODlhAQABAAD/ACwAAAAAAQABAAACADs=)
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID – Abrasi pantai menjadi ancaman serius bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Kolaka Utara, terutama saat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi melanda.
Minimnya pembangunan tembok pemecah ombak akibat keterbatasan anggaran pemerintah daerah membuat beberapa wilayah pesisir desa berada dalam kondisi rawan.
Salah satu desa dengan kondisi yang cukup memprihatinkan adalah Desa Lawata, Kecamatan Pakue Utara. Belasan rumah yang terletak di sepanjang bibir pantai, khususnya di Dusun I dan Dusun III, terancam tersapu ombak. Bahkan, dua unit rumah beserta satu mushola dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah.
Seorang warga Desa Lawata, Mutmainna mengungkapkan, rumah milik neneknya (almarhumah Dg Manrapi) di Dusun III mulai kemasukan air laut setiap kali gelombang tinggi terjadi. Ia mengatakan, peristiwa ini mulai terjadi sejak Desember 2024.
"Sejak Desember, kalau tidak salah. Baru-baru ini air laut bahkan masuk ke dalam rumah dan dapur, membawa pasir akibat kuatnya ombak," ujarnya melalui WhatsApp, Rabu (5/2/2025).
Baca Juga: Baubau Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Natal dan Tahun Baru 2024
Selain rumah neneknya, rumah milik Pak Ridwan dan sebuah mushola juga mengalami hal serupa.
"Ada dua rumah, salah satunya milik Pak Ridwan, dan juga satu mushola yang terancam," tambahnya.
Ida, sapaan akrab Mutmainna, berharap pemerintah daerah dan pemerintah desa segera mengambil langkah mitigasi sebelum rumah neneknya serta rumah warga lainnya benar-benar tersapu ombak.
"Kami berharap segera ada bantuan, khususnya dari pemerintah desa secara swadaya (gotong royong) sebagai langkah awal, karena kondisinya sangat mengkhawatirkan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lawata, Arham membenarkan, semua rumah warga yang berada di sepanjang pesisir pantai, terutama di Dusun I dan III, terancam abrasi.
"Kondisi paling parah ada di Dusun III," kata Arham.
Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru 2025, Ini Empat Titik Rawan di Sultra
Ia menjelaskan, pada tahun lalu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolaka Utara telah membangun talud sepanjang 100 meter. Namun, pembangunan tersebut belum mencakup seluruh wilayah pesisir yang membentang sepanjang 2 kilometer.
"Secara keseluruhan, wilayah yang membutuhkan talud mencapai 2 kilometer. Titik-titik abrasi terparah ada di sepanjang 500 hingga 600 meter," jelasnya.
Arham berharap, ke depan akan ada perhatian lebih dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan talud demi melindungi permukiman warga dari ancaman abrasi yang semakin mengkhawatirkan. (B)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS