Berawal dari Belajar Puasa Sunnah, Gadis Perantau dari Makassar Ini Putuskan Jadi Mualaf

Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Sabtu, 12 Februari 2022
0 dilihat
Berawal dari Belajar Puasa Sunnah, Gadis Perantau dari Makassar Ini Putuskan Jadi Mualaf
Ilustrasi seorang gadis yang mantap menjadi mualaf. Foto: Repro Tribunnews

" Lena merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Keduanya lahir dari keluarga Nasrani yang taat, yang rajin ke tempat peribadatan tiap akhir pekan "

KENDARI, TELISIK.ID - Lena (21) adalah seorang perantau asal Makassar. Ia menapaki jalan hingga ke Bumi Anoa demi sebuah gelar sarjana di salah satu perguruan tinggi di Kota Kendari.

Diketahui, Lena merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia dan adiknya terpaut usia hingga 12 tahun. Keduanya lahir dari keluarga Nasrani yang taat, yang rajin ke tempat peribadatan tiap akhir pekan.

Lena kepada Telisik.id mengatakan, sejak setahun terakhir ibadahnya menjadi lengang. Alasannya tak lain karena sibuk berbagai hal.

"Walaupun online, tugas tetap banyak, saya juga aktif organisasi nyambi freelance buat tambah-tambah uang jajan," ucapnya, Sabtu (12/2/2022).

Lena mengisahkan, ia memiliki dua orang sahabat sejak kedatangannya di Kota Kendari. Mereka adalah Muslim.

"Mereka baik sekali, dan karena kebaikannya mereka, saya selalu dengarkan apa yang mereka katakan dan ikuti apa yang mereka lakukan," tuturnya.

Meski berbeda asrama, jarak tempat tinggal mereka tak jauh satu sama lain, yakni di sekitar Jalan Subsidi, Kecamatan Lepo-Lepo, Kota Kendari, sehingga Lena dan kedua sahabatnya sering bersama.

"Secara tidak langsung saya mengenal Islam dari mereka," katanya.

Ia awalnya mulai tertarik mendengar ceramah-ceramah di media sosial, hingga ia mulai belajar puasa sunnah mengikuti kedua temannya.

Baca Juga: Ingin Bermain di Wahana Anjungan Teluk Kendari? Ini Harga Tiketnya

"Awalnya saya rasa puasa itu berat, saya sampai takjub sama orang-orang Muslim yang tahan puasa dari Subuh sampai Maghrib," ucap Lena.

"Sampai saya ketagihan, rasanya lega sekali saat berbuka, setelah seharian tahan makan dan minum, saya juga jadi bisa merasakan apa yang dirasakan orang-orang di luar sana yang kadang tidak makan sama sekali," tambahnya.

Konsisten berpuasa sunnah selama 3 bulan, Lena juga mulai meminta sahabatnya untuk diajarkan mengaji dan gerakan salat.

Selang beberapa bulan, ia akhirnya mantap mengucap dua kalimat syahadat di salah satu masjid di kampung halaman sahabatnya.

"Saya sengaja ikut dia ke kampungnya untuk diislamkan, saya ingin mereka tetap menemani, soalnya posisinya saat itu lagi libur dan dia dipanggil pulang," tuturnya.

Baca Juga: Cegah Narkotika, Mars BNN Bergelora di SMAN 4 Kendari

Meski belum memberitahukan keluarga, Lena tiap kali menghubungi orang tuanya melalui telepon selalu berusaha menceritakan sedikit demi sedikit soal Islam.

"Biar nanti kalau sudah waktunya untuk saya sampaikan ke keluarga, mereka tidak terlalu syok. Saya yakin mama dan papa akan mengerti keputusanku," ucapnya.

Ia mengaku mendapatkan ketenangan setelah menjadi mualaf. Ia lebih mudah mengontrol emosi, lebih banyak bersyukur dan merasa cukup.

"Saya harap semoga apa yang saya rasa, juga bisa dirasakan sama keluargaku," pungkasnya. (A)

Reporter: Apriliana Suriyanti

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga