Bersama TNI, BKKBN Sultra Genjot Penyuluhan Stunting
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 12 Oktober 2022
0 dilihat
Anggota TNI menyerahkan bantuan sosial stunting kepada salah seorang warga. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara
" Anggota TNI punya peran penting untuk ikut terlibat dalam pencegahan stunting "
KENDARI, TELISIK.ID - Stunting saat ini menjadi perhatian berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, karena dampak buruknya yang berkepanjangan terhadap anak-anak Indonesia.
Berbagai upaya pun dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara untuk menanggulangi stunting, salah satunya dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Sultra, Asmar. Menurutnya, anggota TNI punya peran penting untuk ikut terlibat dalam pencegahan stunting ini, mengingat mereka punya kekompakan dan pergerakan yang rapi dan terstruktur dalam melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat itu sendiri.
“Kerja sama dengan TNI sudah kita lakukan sejak dulu, karena memang mereka sangat kompak dalam bergerak,” katanya kepada Telisik.id, Selasa (11/10/2022).
Salah satu bentuk kerja sama yang dibangun BKKBN dengan TNI, yakni penyaluran bantuan sosial stunting pada peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-77 tahun 2022 pada 4 Oktober 2022 lalu.
Pada kegiatan tersebut, Korem 143 Haluoleo menyerahkan bantuan sosial kepada keluarga stunting di Aula Korem. Penyerahan bantuan sosial ini diawali dengan penyuluhan oleh Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara terkait dengan stunting, pengertian stunting, ciri-ciri stunting, risiko stunting, dampak stunting bagi jangka pendek dan jangka panjang.
Termasuk juga edukasi tentang pentingnya mengatasi stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, serta dengan Program Bangga kepada keluarga yang terindikasi dan berisiko Stunting.
Pada penyuluhan tersebut, Koordinator Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Agus Salim, SE. MM, menekankan pentingnya memahami 4 Terlalu yakni terlalu tua untuk melahirkan, terlalu muda melahirkan, terlalu rapat dalam melahirkan, terlalu sering melahirkan, untuk pencegahan stunting.
“Dengan menghindari 4T maka bayi yang lahir dapat memperoleh pola asuh yang baik sehingga dengan demikian maka asupan gizi yang diberikan juga akan tercukupi sehingga anak yang dilahirkan dapat terhindar dari stunting,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Korem 143 Haluoleo Kendari, Brigjen TNI Yufti Sanjaya, SE., M.Si, saat memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting di Aula Makorem Kendari berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menurunkan angka stunting di Sulawesi Tenggara serta untuk mencapai target Nasional yakni 14 persen pada tahun 2024.
Di saat bersamaan juga diserahkan secara simultan pada masing-masing Kodim di Sulawesi Tenggara dengan total keluarga yang diberikan bantuan berjumlah 155 keluarga dengan rincian sebagai berikut: Korem 143/HO 30 orang, Kodim 1412/Kolaka, Kodim 1413/Buton, Kodim 1416/Muna, Kodim 1417/Kendari, dan Kodim 1429/Butur masing-masing berjumlah 25 orang. (A-Adv)