Bertani Pola Hidroponik, Kebutuhan Sayur Tak Lagi Bergantung dari Ibu Kota
Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 06 Februari 2021
0 dilihat
Tanaman hidroponik binaan PKBM Masra. Foto: Hir Abrianto/Telisik
" Alhamdulillah, dalam waktu 20 hari kami bisa panen banyak. Dengan begitu kami bisa layani kebutuhan akan sayur khususnya kangkung dan harganya cukup murah. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Pola hidup masyarakat banyak mengalami perubahan seiring wabah corona yang menyebar, hingga memaksa masyarakat harus melanjalani kebiasaan serba baru.
Seperti halnya di Kabupaten Bombana, masyarakat yang mendiami Pulau Masaloka kini mendapatkan angin segar karena pasokan sayuran hijau seperti sawi dan kangkung tidak lagi didatangkan dari daratan ibu kota Bombana, Rumbia (Pasar Kasipute).
Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dibina Oleh Agustamin Saleko, masyarakat di Pulau Masaloka mendapatkan ilmu pertanian pola hidroponik.
Dengan beranggotakan 10 orang, PKBM Masra (Masolaka Raya) ini menghasilkan ratusan ikat kangkung yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasar umum.
Baca juga: DPRD Kolut Minta Pemda Terbitkan Perbup Perlindungan Cagar Budaya
"Alhamdulillah, dalam waktu 20 hari kami bisa panen banyak. Dengan begitu kami bisa layani kebutuhan akan sayur khususnya kangkung dan harganya cukup murah," ujar Awal, salah satu anggota PKBM Masra kepada Telisik.id, Sabtu (6/2/2021).
Pada awalnya, akibat minimnya air tawar (air bersih), mereka menggunakan air hujan untuk pengairan tanaman hidroponik.
Tanaman hidroponik ini rencananya bakal dikembangkan dari keuntungan penjualan. Tujuannya agar seluruh masyarakat di Pulau Masaloka yang terdiri dari lima desa benar-benar menikmati inovasi ini. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali