Cegah Rabies, Semua Anjing Liar di Manggarai Akan Dieliminasi

Berto Davids, telisik indonesia
Jumat, 25 Juni 2021
0 dilihat
Cegah Rabies, Semua Anjing Liar di Manggarai Akan Dieliminasi
Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut saat mengunjungi korban gigitan anjing rabies. Foto: Ist.

" Demi mencegah virus rabies yang kerap dibawa oleh anjing, Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, akan berupaya mengeliminasi semua anjing liar. Hal tersebut bertujuan memutus mata rantai penyebaran rabies di Manggarai. "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Demi mencegah virus rabies yang kerap dibawa oleh anjing, Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, akan berupaya mengeliminasi semua anjing liar. Hal tersebut bertujuan memutus mata rantai penyebaran rabies di Manggarai.

Eliminasi ini merupakan tindakan petugas kesehatan dalam menyingkirkan semua hewan yang dianggap berbahaya. Hal tersebut dipandang sebagai upaya yang paling efektif untuk mencegah rabies.

Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut mengungkapkan itu kepada awak media, Kamis (24/6/2021), saat menjenguk korban gigitan anjing rabies yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, anjing liar perlu dieliminasi sedini mungkin agar tidak meresahkan masyarakat di kemudian hari, sebab keselamatan masyarakat tetap nomor satu.

"Untuk menjaga keselamatan banyak orang, semua anjing liar yang masih berkeliaran akan dieliminasi sebelum tertular ke anjing-anjing lain," tegas mantan Camat Ruteng itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum dilakukan eliminasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan untuk segera melakukan sosialisasi secara aktif kepada seluruh lapisan masyarakat lebih khusus kepada pemilik hewan (anjing).

Ia juga mengimbau kepada orang tua korban agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk senantiasa mengawasi dan mendampingi anak-anak saat berada di luar rumah.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Maksi Gombar mengatakan bahwa tindakan medis berupa pemberian VAR dan SAR kepada korban gigitan anjing beberapa waktu lalu merupakan langkah pertama yang optimal, sebab para korban termasuk dalam kategori berisiko.

Ia pun menyarankan bila ada kasus gigitan anjing, korban hendaknya langsung diberikan pertolongan pertama dengan cara mencuci luka gigitan menggunakan sabun deterjen pada area luka lalu dibiarkan selama 15 menit sebelum dibilas dan diantar ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Indomaret di Kolut Dibobol Maling, Kerugian Mencapai Belasan Juta Rupiah

"Kalau ada yang digigit anjing, baik anjing rabies maupun bukan anjing rabies diharapkan laksanakan pertolongan pertama itu. Bila tidak dilaksanakan maka akan berisiko pada kematian. Itu kondisi terburuknya," tutur dokter yang bertugas di Puskesmas Kota itu.

Salah satu orang tua korban pada kesempatan itu juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Manggarai cepat mengambil langkah prosedur penanganan anjing rabies.

Langkah itu, kata dia, dilakukan dengan cara menertibkan semua hewan liar yang masih berkeliaran bebas seperti yang disampaikan Pak Wakil Bupati sehingga peristiwa ini tidak terulang lagi.

Untuk diketahui, seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 6 orang anak di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), digigit anjing rabies, Jumat (18/6/2021) lalu.

Peristiwa tersebut terjadi di tempat yang berbeda-beda. Namun dalam waktu yang hampir bersamaan.

6 anak itu dilarikan ke Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ben Mboi Ruteng untuk mendapat perawatan medis melalui suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Humas RSUD dr Ben Mboi Ruteng, Laurensius Guntur kepada Telisik.id membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, hingga Jumat malam pihaknya masih merawat 6 orang anak yang diduga digigit anjing rabies itu.

"Sampai malam ini yang masuk IGD ada 6 anak. Mereka hanya rawat jalan. Tadi Medis sudah memberikan suntikan VAR dan mengobati luka karena memang kuat dugaan anjing yang menerkam 6 orang anak itu terinfeksi rabies," kata Guntur melalui keterangan tertulisnya.

Baca juga: Warga Busel Positif, Satgas COVID-19 Sultra: Satu Meninggal

Ia pun merinci bahwa korban yang digigit anjing itu masing-masing berasal dari Kelurahan Watu, Kelurahan Bangka Nekang dan Kelurahan Pitak.

Peristiwa tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang Anggota Polres Manggarai, Bripka Fransiskus Maja yang anaknya juga menjadi korban.

Ia menjelaskan, anaknya digigit anjing saat sedang bermain di halaman rumah. Tetangga yang melihat kejadian itu langsung mengantar anaknya ke IGD RSUD dr Ben Mboi.

Setelah mendapat informasi, kata Maja, ia pun langsung bergegas ke IGD RSUD dr Ben Mboi untuk menjenguk anaknya. Beruntung berkat kesigapan tenaga medis, anaknya dirawat dengan baik.

"Pulang dari IGD RSUD dr Ben Mboi saya kembali ke TKP untuk mencari anjing itu, namun tidak dapat. Saya dengar informasi anjing itu juga menggigit anak-anak lain," tuturnya.

Merespon peristiwa itu, Bupati Manggarai, Heribertus Geradus Laju Nabit kepada Telisik.id mengatakan bahwa dirinya turut prihatin dengan peristiwa yang terjadi pada 6 anak itu.

Ia mengimbau agar masyarakat Kota Ruteng selalu meningkatkan kewaspadaan guna terhindar dari gigitan anjing yang diduga rabies.

Sebagai langkah awal, kata Bupati, pihaknya meminta warga yang diterkam atau digigit anjing untuk segera mencuci lukanya di air mengalir selama 10 sampai 15 menit dan setelah itu diberikan antiseptik.

"Dinas Kesehatan telah menyiapkan antiseptik. Segera hubungi mereka apabila ada warga yang mengalami peristiwa serupa" tutupnya. (A)

Reporter: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga