Dampak Pembangunan Irigasi Bendungan Ameroro, Produksi Gabah Kering Konawe Bakal Berkurang

Aris Syam, telisik indonesia
Sabtu, 12 Maret 2022
0 dilihat
Dampak Pembangunan Irigasi Bendungan Ameroro, Produksi Gabah Kering Konawe Bakal Berkurang
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar

" Dampak pembangunan rehabilitasi jaringan induk irigasi bendungan Ameroro mengakibatkan sebagian persawahan di Konawe tidak melakukan produksi di musim tanam pertama dan kedua "

KONAWE, TELISIK.ID - Dampak pembangunan rehabilitasi jaringan induk irigasi bendungan Ameroro mengakibatkan sebagian persawahan di Konawe tidak melakukan produksi di musim tanam pertama dan kedua.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Konawe, Muhammad Akbar mengatakan, masyarakat Konawe akan kembali kehilangan produksi gabah kering sebanyak 5.040 ton yang berada di kawasan jaringan bendungan Lambuya 1 sampai 7  selama setahun ini.

"Kami telah memproyeksi dengan adanya dampak ini, Konawe tidak produksi gabah kering MT (musim tanam) 1 dan 2 selama setahun," katanya, Sabtu (12/3/2022).

Dikatakannya, pemberhentian aktifitas produksi gabah kering pada kawasan jaringan bendungan Lambuya 1 sampai 7 di MT 1 dan 2 tersebut, tidak mempengaruhi daerah lain yang tidak terdampak, mereka tetap berproduksi seperti biasanya.

Baca Juga: Level III PPKM, Bapenda Konsel Bersiap Pelayanan Online

"Daerah lain masih tetap memproduksi, namun dilakukan secara bergilir sesuai jadwalnya," imbaunya.

Lebih lanjut, kata Akbar, untuk daerah yang terdampak jaringan bendungan Lambuya itu terdiri dari, Desa Wonua Hoa, Asaki sampai meraka dengan luas persawahan sebanyak 504 hektare, yang tidak melakukan produksi MT 1 dan dua di Januari-April mendatang.

Dengan demikian, Konawe akan kehilangan produksi gabah kering sebanyak 2.520 ton dengan asumsi 5 ton per hektare khusus di basis area persawahan yang terdampak jaringan bendungan Lambuya itu.

"Jadi kalau sampai di MT kedua juga kita tidak produksi, maka dipastikan kita kehilangan 5.040 ton gabah kering selama setahun," jelas Akbar.

Baca Juga: Polsek Tikep Lakukan Penyekatan Jalan, Periksa Bukti Vaksin COVID-19

Ia mengaku, kondisi ini masih akan terjadi di 2023 mendatang. Bahwa di MT pertama basis persawahan di Kecamatan Lambuya masih mendapat giliran penutupan air irigasi. Bersama dengan basis persawahaan di Kecamatan Uepai. Dengan total area persawahan di 2 kecamatan itu seluas 1.470 hektare.

mengenai alternatif lain dari dihentikannya produksi tersebut, pihaknya akan melakukan konversi dengan tanaman lain yakni jagung, kedelai dan holtikultura. Sementara penyediaan bibit akan disubsidi pemerintah melalui Dinas TPHP Konawe selama masa MT 1 dan 2.

"Jadi sudah kembali kita rapatkan akan

ada revisi SK Bupati Konawe tentang jadwal tanam khususnya di wilayah Lambuya dan Uepai," pungkasnya. (C)

Reporter: Aris Syam

Editor: Kardin

Baca Juga