Dahlan Iskan Singgung Tewasnya Brigadir J: Polisi Tembak Polisi, CCTV Duluan Mati
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 17 Juli 2022
0 dilihat
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan singgung soal tewasnya Brigadir J setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri. Foto: Repro Idxchannel
" Dahlan Iskan menyinggung soal meme di media sosial tentang Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bhadara E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kolumnis kondang Dahlan Iskan menyinggung soal meme di media sosial tentang Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bhadara E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Meme itu menjadi pembuka tulisan Dahlan Iskan berjudul Autopsi Ulang yang tayang pada kolom Disway.
"Anda sudah hafal meme ini: polisi tembak polisi, CCTV yang duluan mati. Atau yang ini: polisi tembak polisi, di rumah polisi, diperiksa polisi... justru saya lupa terusan bunyi meme itu," demikian tulisan Dahlan, seperti dilansir dari JPNN.com.
"Saya ikut mati: mati angin. Pekerjaan lagi menggunung –1001 gunung ukuran 48 semua. Berita penembakan di Duren Sawit 3 itu hanya terbaca sepotong-sepotong," lanjutan tulisan itu.
Melalui tulisan tersebut, Dahlan juga mengaku malu sering menulis penembakan di Amerika, sementara di pelupuk mata ada "gajah", kasus penembakan Brigadir J.
Baca Juga: 3 Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Polisi, Polri Minta Maaf hingga Mahfud MD Ungkap Kejanggalan
"Akan tetapi, gajah itu terlalu besar. Saya sulit harus meraba bagian mananya. Maka saya mencari sisi lain saja dari gajah itu: saya telepon jaringan Disway di Jambi," ucap Dahlan dalam tulisannya.
Sementara itu, akademisi ternama, Rocky Gerung turut menyoroti kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Dalam kejadian itu seorang polisi, Brigadir J tewas ditembak Bharada E.
Dilihat Telisik.id di akun YouTube-nya, Mantan Dosen Universitas Indonesia itu menerangkan, fakta pertama adalah terbunuh dan itu hak keluarga untuk terus bersuara.
"Karena itu saya dorong keluarga supaya tuntut terus aja, saya bisa membayangkan kemarahan keluarga, kesedihan yang bercampur dengan ketidakpercayaan," katanya.
Rocky juga menekankan agar polisi kasus ini harus diurai secara terbuka karena akan diintip selalu oleh publik.
Baca Juga: Bukan Saja Tuduhan Selingkuh, Senjata Glock Bharada E saat Tembak Brigadir J Dipertanyakan
Yang kedua, Rocky juga menyinggung soal korban pelecehan seksual yang dialami istri Kadiv Propam Polri. Ia diduga sempat dilecehkan dan ditodongkan senjata oleh Brigadir J sebelum baku tembak itu terjadi. Menurut Rocky di dalam peradaban manusia, perempuan selalu berada dalam posisi yang lemah. Karena itu Rocky meminta agar publik, terutama para jurnalis untuk melindungi privasi istri Ferdy Sambo.
"Karena dia perempuan, bukan karena dia istri dari Pak Sambo," tegasnya.
Ia mengatakan, dalam kasus pelecehan seksual, perempuan dalam keadaan yang rentan. Sehingga perempuan harus dilindungi. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali