Dampak Langka dan Mahal, Pedagang Ini Sampai Cari Minyak Goreng ke Luar Kendari

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Sabtu, 12 Maret 2022
0 dilihat
Dampak Langka dan Mahal, Pedagang Ini Sampai Cari Minyak Goreng ke Luar Kendari
Lapak jualan Piscok milik Rohim yang buka sejak sore hingga malam hari, bertempat di Jl KH Ahmad Dahlan, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik

" Kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng sangat berdampak bagi seluruh kalangan. Minyak yang ia gunakan saat ini, didapatkannya dari luar Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID – Kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng sangat berdampak bagi seluruh kalangan, salah satunya bagi Rohim, penjual jajanan pisang cokelat (Piscok) yang bertempat di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Rohim mengaku, untuk minyak yang ia gunakan saat ini, didapatkannya dari luar Kota Kendari yakni Kabupaten Kolaka.

"Ini saya dapat dari Kolaka, saya cari dari kampung ke kampung. Jam enam pagi saya berangkat, pulang jam lima sore. Karena di Kendari susah didapat, walaupun ada, tapi harganya sangat tinggi," ungkapnya.

Ia mengatakan, sebagai masyarakat dirinya sudah kelelahan dengan kondisi perminyakan saat ini. Bahkan kata dia, sudah banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena kondisi tersebut.

"Buat pemerintah cepat-cepatmi kasian perbaiki dan selesaikan ini permasalahan, karena kita ini masyarakat menunggu agar minyak bisa normal kembali," ucapnya.

Namun ia bersyukur karena sedikit lebih beruntung dibanding beberapa penjual gorengan yang benar-benar istirahat menjual akibat permasalahan minyak tersebut.

Jika dirinya berhenti berjualan, kebutuhan yang lain tidak akan terpenuhi kata dia, sekarang pun keuntungan yang didapatkan sudah sangat berkurang.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Peluang Bagi Pengusaha Kecil

"Tolonglah buat pemerintah, kasihan kami masyarakat, apa harus turun lapangan untuk teriak-teriak agar didengarkan," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pelanggan setianya, Dhiya Audrey mengaku salut dengan Rohim, karena di tengah kondisi permasalahan minyak saat ini, tidak ada perubahan penjualan dari Rohim.

"Harganya masih sama kaya dulu, ukurannya juga tidak ada yang beruba," terangnya.

Senada dengan Dhiya, Indah Fitriani juga mengatakan, Piscok yang dijual Rohim tidak ada perubahan sama sekali baik dari segi rasa maupun harga.

Baca Juga: 7 Unit Kios Dekat RSUD Kendari Hangus Terbakar

"Padahal kalau harganya dinaikkan, saya sih pasti maklum-maklum saja, toh sekarang sudah banyak penjual yang menaikkan harga gara-gara masalah minyak ini," ungkapnya.

Lanjut ia agar berharap, agar kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng segera berakhir, karena dampak yang dihasilkan sudah banyak merugikan masyarakat.

"Khususnya bagi para pengusaha makanan yang mengharuskan mengolah jualan mereka dengan minyak goreng," tutupnya. (A)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga