Dari Bandung ke Kendari, Pemuda Ini Coba Peruntungan Jualan Roti Keliling

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 14 November 2024
0 dilihat
Dari Bandung ke Kendari, Pemuda Ini Coba Peruntungan Jualan Roti Keliling
Seorang anak muda bernama Gery menjual roti keliling di Kendari. Foto: Erni Yanti/ Telisik

" Di tengah teriknya matahari pagi yang menyinari Kota Kendari, seorang pemuda asal Bandung, Jawa Barat, Gery (24), memulai hari dengan langkah ringan, meski beban hidup terasa cukup berat di pundaknya "

KENDARI, TELISIK.ID – Di tengah teriknya matahari pagi yang menyinari Kota Kendari, seorang pemuda asal Bandung, Jawa Barat, Gery (24), memulai hari dengan langkah ringan, meski beban hidup terasa cukup berat di pundaknya.

Dengan keranjang penuh roti di tangannya, Gery berjalan menyusuri jalanan kota untuk menjajakan dagangannya. Roti-roti tersebut bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol perjuangannya mencari kehidupan yang lebih baik di tanah yang jauh dari kampung halamannya.

Gery, yang sebelumnya tinggal di Bandung, memutuskan untuk merantau ke Kendari bukan tanpa alasan. Meski lahir dan besar di kota yang kaya akan kuliner, Gery merasa kesulitan untuk mengaplikasikan keahliannya di Bandung.

“Di Bandung, saya merasa kesulitan. Banyak orang yang sudah ahli membuat roti, dan saingan saya sangat banyak. Bahkan untuk jualan pun rasanya lebih sulit karena orang-orang lebih memilih produk dari toko besar atau kafe,” ungkapnya saat ditemui di tempat mangkalnya, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga: Gunakan Surat Palsu Kuasai Tanah 40 Hektare di Kendari, Dua Terpidana Dijebloskan ke Lapas

Keputusannya untuk pindah ke Kendari adalah pilihan yang berani. Meskipun Kota Kendari jauh dari hiruk-pikuk seperti Bandung, Gery melihat adanya peluang yang lebih terbuka untuk berkembang.

“Kendari, meski kecil, memiliki pasar yang berbeda, banyak mahasiswa dan pekerja muda yang mungkin lebih terbuka dengan berbagai jenis makanan, termasuk roti,” kata Gery, yang merasa bahwa kota ini menawarkan kesempatan lebih besar untuk menjalankan usaha.

Setiap pagi, Gery berangkat dari tempat tinggal sederhana yang ia sewa bersama beberapa penjual roti lainnya. Ia bekerja di bawah seorang pemilik usaha yang menyediakan tempat dan modal untuk berjualan roti, dengan perjanjian bahwa Gery akan menerima gaji setelah biaya untuk pemilik usaha dipotong.

Meski begitu, pekerjaan ini memberinya kesempatan untuk bertahan hidup dan memperoleh pengalaman berharga dalam bisnis makanan.

“Setiap hari, saya berusaha menjual roti keliling, biasanya di depan kampus UHO. Di sana banyak mahasiswa yang suka jajan, dan saya bisa jual roti dengan harga terjangkau. Biasanya, setelah potongannya, saya bisa bawa pulang sekitar 100 ribu per hari,” ungkap Gery dengan senyum tipis, namun tetap menyimpan tekad yang kuat untuk menjadi orang yang sukses.

Namun, perjalanan Gery tidak selalu mulus. Banyak orang yang memandang pekerjaan menjual roti keliling sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan. Kendati begitu, Gery tidak menyerah. Baginya, ini adalah cara untuk bertahan hidup sembari mengumpulkan pengalaman berharga.

“Memang sulit, tapi saya berusaha untuk tidak menyerah. Kadang saya merasa kesepian, jauh dari keluarga, tapi ini semua bagian dari proses belajar dan mencari peluang,” ujar Gery dengan penuh keyakinan.

Selama berada di Kendari, Gery merasa banyak hal yang ia pelajari. Ia belajar bagaimana bertahan di tempat yang asing, menghadapi berbagai karakter orang, dan bagaimana menjual produk yang belum dikenal oleh banyak orang.

Gery berharap suatu hari nanti bisa membuka usaha roti sendiri, dengan konsep yang lebih kreatif dan menarik bagi masyarakat Kendari.

"Kalau sudah punya modal lebih, saya ingin buka toko roti yang lebih besar, dengan menu roti yang lebih bervariasi dan kekinian. Saya ingin orang-orang di sini bisa merasakan roti yang berbeda," tambah Gery, matanya berbinar penuh harapan.

Baca Juga: Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Bermotor dan Biaya Balik Nama

Sambil terus berjalan di jalanan Kota Kendari, Gery semakin yakin bahwa perjuangannya tidak akan sia-sia. Meskipun hasil yang ia dapatkan tidak selalu besar setiap hari, ia terus berusaha memperbaiki cara berdagangnya dan mencari pelanggan setia.

Setiap potongan roti yang ia jual adalah potongan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Baginya, ini bukan sekadar menjual roti, tetapi juga tentang menemukan jalan menuju impian yang lebih besar di tanah yang baru.

Salah satu mahasiswa UHO, Rita, mengungkapkan kekagumannya terhadap perjuangan Gery. "Saya sering beli roti darinya. Awalnya saya pikir dia hanya penjual roti biasa, tapi saya baru tahu kalau dia merantau dari Bandung karena kesulitan cari pekerjaan. Saya salut dengan dia, karena meskipun cuma jual roti keliling, dia tidak malu dan terus berjuang untuk hidup," ujar Rita.

Bagi Rita, perjuangan Gery adalah contoh nyata bahwa tidak ada pekerjaan yang bisa dipandang sebelah mata, selama itu dilakukan dengan niat yang baik dan penuh ketekunan. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga