Demo di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara Ricuh Gegara Tak Kunjung Ditemui Ali Mazi

Rasmin Jaya, telisik indonesia
Senin, 20 Maret 2023
0 dilihat
Demo di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara Ricuh Gegara Tak Kunjung Ditemui Ali Mazi
Demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara ricuh, massa Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi bisa menemui mereka. Foto: Rasmin Jaya/Telisik

" Demonstrasi di depan kantor Gubernur Sulawesi Tenggara ricuh akibat massa yang tak kunjung ditemui oleh Gubernur Ali Mazi, Senin (20/3/2023) "

KENDARI, TELISIK.ID - Demonstrasi di depan kantor Gubernur Sulawesi Tenggara ricuh akibat massa yang tak kunjung ditemui oleh Gubernur Ali Mazi, Senin (20/3/2023).

Massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) menuntut agar Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi segera berkoordinasi dengan Kementerian ESDM RI untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di Konawe Kepulauan.

Dari pantuan Telisik.id, terlihat massa memaksa masuk bahkan ingin menerobos Satpol PP yang menghalau demonstran untuk bertemu dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.

Baca Juga: Ridwansyah Taridala Kembali ke Rumah, Pegawai Kota Kendari Ramai-Ramai Berkunjung

Tak sedikit beberapa mahasiswa saling adu jotos dengan Pol PP memperebutkan gerbang batas untuk masuk di kantor Gubernur Sulawesi Tenggara.

Tak hanya itu, ratusan massa tetap menduduki gerbang kantor gubernur untuk meminta kejelasan sesuai apa yang menjadi pernyataan sikap mereka.

Satpol PP juga berusaha meyakinkan tetapi lantaran mahasiswa terbakar emosi yang diiringi dengan lagu perjuangan dan pembakaran ban, akhirnya mahasiswa tak gentar menghadapi benturan dengan Satpol PP.

Seorang pendemo, Ades, menilai sikap Pemprov Sulawesi Tenggara dalam hal ini Gubernur Ali Mazi terkesan abai terhadap masalah yang ada di Konawe Kepulauan.

Akibatnya PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terus melakukan aktivitasnya terhadap lahan dinilai hingga merusak ekosistem dan kehidupan sosial masyarakat

"Kami hanya meminta sikap dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi untuk menemui kami agar memberikan penjelasan terhadap status keberadaan PT GKP yang ada di Wawonii bukan malah dibenturkan dengan Salpol PP," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menilai PT GKP sudah melawan hukum dengan mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) dan diduga memecah belah kehidupan masyarakat yang ada di lokasi.

"Tentu saja kami marah dan geram, dengan sikap apatis pemerintah yang tak lagi peduli terhadap rakyatnya, apa lagi kami merasa negara menyeleweng jika masih tetap tak mengambil sikap tegas atas situasi ini," tegasnya.

Sementara salah seorang anggota Satpol PP mengharapkan agar mahasiswa bisa tenang menyampaikan aspirasi terhadap persoalan yang ada di Konawe Kepulauan.

"Kami berusaha berkoordinasi dengan pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk segera menemui massa, tetapi Gubernur Sulawesi Tenggara sedang keluar kota," katanya

Baca Juga: NRFC Komunitas Motor Kawasaki Ninja Kendari Anti Balap Liar

Salah seorang koordinator lapangan, La Ode Alini mengatakan, agar Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi secepatnya mengambil tindakan dan melakukan koordinasi dengan Menteri ESDM untuk mengevaluasi seluruh aktivitas pertambangan yang ada di Konawe Kepulauan.

"Kami tidak akan berdiskusi dengan siapapun selain Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi  karena dia sebagai pucuk pimpinan tertinggi dan bisa mengambil kebijakan, maka jangan halangi kami apa lagi sampai harus ricuh dengan pihak keamanan," tegasnya.

Aksi ricuh itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, di mana seluruh mahasiswa terus meminta kejelasan dari Gubernur Ali Mazi untuk mencabut IUP yang ada di Wawonii. (A)

Penulis: Rasmin Jaya

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga