Deretan Menteri Temui Jokowi Ketika Prabowo ke Luar Negeri, Disentil Masih Setia dan Matahari Kembar
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 15 April 2025
0 dilihat
Ketika Prabowo ke Luar Negeri, Para Menteri justru ramai-ramai temui Jokowi di Solo. Foto: Repro Antara.
" Ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan luar negeri ke sejumlah negara Timur Tengah, sederet menteri dalam kabinetnya justru memilih untuk berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo "

JAKARTA, TELISIK.ID - Ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan luar negeri ke sejumlah negara Timur Tengah, sederet menteri dalam kabinetnya justru memilih untuk berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo.
Fenomena ini menciptakan spekulasi publik dan memunculkan sindiran tajam dari sejumlah pengamat dan politisi terkait loyalitas serta wacana soal "matahari kembar" dalam tubuh pemerintahan.
Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara Timur Tengah, termasuk Turki. Namun di saat yang sama, sejumlah menteri yang tergabung dalam kabinet pemerintah justru terlihat mendatangi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah. Hal ini menjadi sorotan tajam publik dan menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak.
Pengamat politik Rocky Gerung menjadi salah satu tokoh yang mengkritisi pertemuan tersebut. Ia mempertanyakan alasan sejumlah menteri memilih menemui Jokowi saat Presiden Prabowo tidak berada di dalam negeri.
“Pertanyaan pertama, ngapain presiden ke luar negeri tapi beberapa menteri malah ke Solo menemui Pak Jokowi?” ujar Rocky dalam kanal YouTube miliknya, dikutip Selasa (15/4/2025).
Rocky memunculkan dua kemungkinan atas pertemuan itu. Ia menyebut, bisa jadi Jokowi secara langsung memanggil para menteri tersebut karena ingin mengetahui isi pembicaraan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Pak Jokowi pasti ingin tahu apa yang dibicarakan antara Prabowo dan Ibu Mega. Dugaan paling logis ya soal reshuffle kabinet, nggak mungkin soal lain,” tambah Rocky.
Baca Juga: Menteri Prabowo Belum Kebagian Jatah Mobil Dinas, Ini Daftar Spesifikasinya
Kemungkinan lain menurut Rocky, menteri-menteri tersebut secara pribadi ingin menunjukkan loyalitas kepada Jokowi.
“Bisa jadi mereka datang sekadar untuk memperlihatkan kesetiaan, atau meyakinkan Pak Jokowi bahwa mereka masih melihatnya sebagai guru politik,” ucapnya lagi. Rocky juga mencatat bahwa beberapa menteri bahkan masih menyebut Jokowi sebagai “bos”.
Melansir Jawapos, dalam catatan media, beberapa nama yang mendatangi Jokowi antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Pangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Kehadiran mereka terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan, yaitu antara tanggal 8 hingga 11 April 2025.
Menteri Trenggono menyebut, kunjungannya hanya sebatas silaturahmi dengan tokoh yang pernah memimpin mereka. “Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ucap Trenggono usai pertemuan, dikutip dari Tribunnews.
Hal senada disampaikan Budi Gunadi Sadikin yang juga datang di hari yang sama. Ia menyebut kedatangannya ke Solo untuk bersilaturahmi dengan mantan Presiden yang pernah menjadi atasannya. Meski begitu, pernyataan ini memicu sindiran soal kesetiaan dalam konteks jabatan menteri yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera turut angkat bicara terkait pertemuan tersebut. Ia mengingatkan agar tidak muncul kesan adanya dua pusat kekuasaan di pemerintahan. “Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” ujar Mardani.
Menurut Mardani, meski yakin Presiden Prabowo tidak akan tersinggung atas pertemuan itu, jajaran kabinet seharusnya tetap menjaga kewibawaan pemimpin tertinggi negara.
“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya,” kata Mardani.
Sementara itu, Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji memberikan tanggapan berbeda. Ia menilai pertemuan para menteri dengan Jokowi merupakan bagian dari tradisi Lebaran dan tidak perlu ditarik ke ranah politik.
“Jadi sesuatu yang wajar sebenarnya, tidak perlu dikhawatirkan, dan kita mesti membedakan yang betul-betul silaturahmi atau acara kemanusiaan, atau mana yang berbau politik,” ujar Sarmuji dalam tayangan Kompas TV, Minggu (13/4/2025).
Ia menambahkan bahwa Jokowi adalah tokoh yang selama ini dianggap sebagai orang tua dan atasan para menteri tersebut.
“Nggak ada sesuatu yang spesial, yang khusus nggak ada. Karena ini momentumnya lebaran,” katanya.
Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Menteri PPN Rachmat Pambudy, Sebut MBG Lebih Penting dari Lapangan Pekerjaan
Terkait tidak adanya kader PKS dalam pertemuan tersebut, Sarmuji menyebut hal itu karena selama pemerintahan Jokowi, tidak ada kader PKS yang menjabat sebagai menteri.
“Kalau orang PKS nggak ada yang ke sana, karena pas Pak Jokowi nggak ada orang PKS yang jadi menteri,” jelas Sarmuji.
Ia juga menegaskan bahwa jika ada kader PKS yang pernah menjabat sebagai menteri di era Jokowi, kemungkinan besar mereka juga akan melakukan hal serupa.
“Andaikan teman Pak Mardani ada yang jadi menteri, mungkin ke Pak Jokowi juga,” ujarnya sambil tersenyum. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS