Di Daerah Inilah Nabi Isa akan Turun Menjelang Kiamat

Haerani Hambali, telisik indonesia
Kamis, 13 Januari 2022
0 dilihat
Di Daerah Inilah Nabi Isa akan Turun Menjelang Kiamat
Kota Damaskus, kota di mana Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat. Foto: Repro Republika.co.id

" Ketika turun ke bumi, Nabi Isa memakai dua helai pakaian yang dicelup dengan minyak ja’faran, meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua Malaikat "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu tanda besar kiamat adalah turunnya Nabi Isa AS ke bumi, sebagaimana hadis riwayat Abu Said Al-Khudhri yang diriwayatkan Imam Bukhari, Ibnu Majah, dan Abu Dawud. 

Sebuah hadis an-Nawwas bin Sam’an yang diriwayatkan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, setelah keluarnya Dajjal dan kerusakan yang dia lakukan di bumi, maka Allah mengutus Nabi Isa Alaihissallam.

Seperti apakah Nabi Isa saat turun ke bumi? Dalam sejumlah riwayat disebutkan, beliau seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya kemerah-merahan, rambutnya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air seolah-olah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya terurai memenuhi kedua pundaknya.

Melansir Sindonews.com, Nabi Isa turun di menara putih sebelah timur Damaskus di Syam. Damaskus atau Damsyik adalah ibu kota dan kota terbesar di Suriah. Kota ini merupakan salah satu kota tertua di dunia, selain Al-Fayyum, dan Gaziantep.

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam "Kitab Asyraathus Saa’ah" (1955) menjelaskan, ketika turun ke bumi, Nabi Isa memakai dua helai pakaian yang dicelup dengan minyak ja’faran, meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua Malaikat.

Apabila dia menundukkan kepala, maka turunlah rambutnya, dan jika dia mengangkatnya, maka berjatuhanlah keringatnya bagaikan butir-butir mutiara, tidaklah seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan dia akan mati, sementara nafasnya sejauh pandangannya.

Nabi Isa akan turun di kalangan ath-Thaaifah al-Manshuurah (Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah) yang berperang di atas kebenaran.

Nabi Isa turun pada waktu didirikannya salat Subuh dan beliau salat di belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syariat baru namun mengikuti syariat yang dibawa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.  

"Mereka semua bergabung untuk memerangi Dajjal, lalu beliau akan turun ketika iqamah salat dikumandangkan dan beliau salat di belakang seorang pemimpin dari kelompok tersebut," tulis Yusuf bin Abdillah.

Baca Juga: Baca Doa Ini Bila Tak Sengaja Makan Makanan Haram

Ibnu Katsir menambahkan, inilah yang paling masyhur tentang tempat turunnya Nabi Isa, yaitu di atas menara putih bagian timur kota Damaskus.

"Saya telah melihat pada sebagian kitab sesungguhnya dia akan turun di menara putih sebelah timur Masjid Jami Damaskus," ujar Ibnu Katsir. Barangkali inilah pendapat yang lebih terpelihara, kata Ibnu Katsir, karena di Damaskus tidak dikenal ada sebuah menara di bagian timur selain menara yang ada di sisi Masjid Jami al-Umawi di Damaskus di sebelah timurnya.

"Inilah yang lebih tepat lagi cocok, karena dia akan turun ketika salat didirikan, lalu pemimpin kaum muslimin akan berkata kepadanya, 'Wahai Ruuhullaah! Majulah,' lalu dia berkata, 'Engkau yang maju, karena sesungguhnya iqamah dikumandangkan untukmu.'

Ibnu Katsir mengatakan bahwa pada zamannya, yaitu pada tahun 741 H, kaum muslimin membarui menara dengan menggunakan batu putih. Pada saat itu pembangunannya diambil dari harta kaum Nasrani yang telah membakar menara tersebut yang berada di tempat mereka.

Barangkali ini merupakan salah satu tanda kenabian yang tampak, di mana Allah menakdirkan pembangunan menara ini dari harta orang-orang Nasrani agar Nabi ‘Isa bin Maryam turun pada menara tersebut, untuk membunuh babi, menghancurkan salib, tidak menerima jizyah dari mereka. Pilihannya adalah masuk Islam atau dibunuh.

"Demikian pula orang-orang kafir dari kalangan yang lainnya," ujar Ibnu Katsir dalam An-Nihaayah al-Fitan wal Malaahim. Hanya saja, menurut Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Athlas Tarikh al-Anbiya' wa ar-Rasul (Atlas Sejarah Nabi dan Rasul), ada dua buah menara yang sangat mirip sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas.

Kedua menara itu adalah menara Masjid al-Umawi yang dibangun oleh al-Walid bin Abdul Malik (lihat Atlas Hadis karya Syauqi Abu Khalil) dan menara tembok Damaskus. Kedua tempat tersebut memiliki kemiripan yang diduga di sanalah Isa AS akan turun. Namun, sejumlah pendapat meyakini, menara yang dimaksud adalah menara Masjid al-Umawi.

Dikutip dari Republika.co.id, turunnya Nabi Isa AS di akhir zaman tercantum di dalam Al-Qur'an dan sunnah yang sahih, bahkan riwayat-riwayatnya mutawatir. Diriwayatkan lebih dari 25 sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: 'Wahai ‘Isa, Aku mewafatkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.” (QS Ali Imran: 55)

Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah ini.

"Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku ..." Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan wafat tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya.

Baca Juga: Jangan Datangi Dukun dan Peramal, Ganjarannya Sangat Berat

"Dan Dialah yang mewafatkan (menidurkan) kalian di malam hari." (QS Al-An'am: 60). 

Allah SWT berfirman:

"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar menjadi pertanda tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.  (QS Az-Zukhruf: 61).  (C)

Reporter: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga