Diduga Diklaim Oknum, Fraksi Golkar Sebut Program Bedah Rumah Aspirasi Ridwan Bae
Sunaryo, telisik indonesia
Rabu, 07 Oktober 2020
0 dilihat
Ketua Fraksi Golkar DPRD Muna, La Ode Dyrun. Foto: Sunaryo/Telisik
" Saya tidak sependapat kalau ada oknum dari partai lain yang klaim. Program itu adalah aspirasi Pak Ridwan untuk masyarakat yang rumahnya tidak laik huni. "
MUNA, TELISIK.ID - Program Bantuan Stimultan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Muna diduga banyak diklaim oknum-oknum tertentu.
Padahal, program bedah rumah yang dikucurkan pemerintah pusat itu ke daerah murni merupakan aspirasi dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae.
"Saya tidak sependapat kalau ada oknum dari partai lain yang klaim. Program itu adalah aspirasi Pak Ridwan untuk masyarakat yang rumahnya tidak laik huni," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Muna, La Ode Dyrun, Rabu (7/10/2020).
Anggota Komisi II itu mengaku, bila ada penerima manfaat yang tiba-tiba saja diganti, bisa jadi dikarenakan yang bersangkutan bukanlah yang berhak. Namun, penentunya adalah Koordinator Fasilitator (Korfas).
"Itu kewenangan Korfas. Satu desa itu kalau tidak salah 20 penerima manfaat," sebutnya.
Baca juga: Kampanye Bermasker Masif, Jatim Bebas Zona Merah COVID-19
Dewan sendiri terus melakukan pengawasan terhadap bantuan program tersebut. Seperti halnya, belum lama ini yang terjadi di Desa Bangunsari, Kecamatan Lasalepa yang diduga ada pungutan.
"Setelah kami turun lapangan, ternyata tidak benar ada pungutan. Penerima manfaat malah senang," ujarnya.
Ketua KONI itu menerangkan, program BSPS dari aspirasi Ridwan Bae, bukan saja di Muna. Melainkan, menyentuh seluruh wilayah Sultra. Hanya saja, untuk jumlah penerima manfaatnya, Bumi Sowite terbanyak.
Sementara itu, Ridwan Bae, mewanti-wanti agar program tersebut tepat sasaran. Artinya, penerima manfaat adalah benar-benar, masyarakat yang rumahnya tidak layak huni. Begitu dengan material yang diberikan harus berkualitas. Bila nantinya ditemukan ada manipulasi kualitas material, mantan Bupati Muna dua periode itu tidak segan-segan akan mendorong ke aparat penegak hukum.
"Saya minta penerima manfaat maupun maupun Tim Fasilitator Lapangan (TFL) jangan menerima material bangunan yang kualitasnya jelek," pintanya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Kardin