Dijanji Dapat Bantuan COVID-19 Rp 5 Juta, Belasan Wanita Kirim Foto Telanjang

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 16 Oktober 2021
0 dilihat
Dijanji Dapat Bantuan COVID-19 Rp 5 Juta, Belasan Wanita Kirim Foto Telanjang
Ilustrasi bantuan COVID-19. Foto: Repro Jawapos

" Tergoda iming-iming dana COVID-19 senilai Rp 5 juta, belasan wanita di Padangsidimpuan, Sumatera Utara menjadi korban penipuan setelah mengirim foto telanjang. "

PADANGSIDIMPUAN, TELISIK.ID - Tergoda iming-iming dana COVID-19 senilai Rp 5 juta, belasan wanita di Padangsidimpuan, Sumatera Utara menjadi korban penipuan setelah mengirim foto telanjang.

Mengutip dari CNN Indonesia, Sabtu (16/10/2021), salah satu korban berinisial YP (30) mengaku awalnya mendapatkan pesan dari teman facebooknya dengan nama akun Anisa Cyank pada Selasa (12/10/2021). Dia ditanya oleh temannya apakah sudah mendapatkan bantuan dana COVID-19 atau belum.

YP lalu menyampaikan jika dia belum mendapatkan dana COVID-19 tersebut. Lalu teman facebooknya tersebut menyampaikan jika dia sudah dapat.

"Langsung saya tanya apa-apa saja syaratnya. Dia bilang foto KTP sama foto. Terus dia bilang bisa membantu saya mengurus bantuan dana Covid itu," kata YP bercerita.

Kemudian YP pun mengirimkan foto KTP dan foto dirinya ke akun Anisa Cyank tadi melalui pesan facebook. Kemudian akun Anisa Cyank ini meminta nomor ponsel miliknya dengan alasan nomor teleponnya telah terhapus.

"Tidak lama setelah saya kirim, saya langsung ditelepon sama seorang perempuan yang mengaku bernama Laura. Terus si Laura itu meminta saya mengikuti persyaratan dengan mengirim foto saya lagi telanjang," tambahnya.

Saat diminta mengirimkan foto telanjang, YP sempat menaruh curiga. Akan tetapi karena butuh uang, YP lantas mengirimkan foto telanjangnya.

Belakangan, setelah foto telanjang dikirim, wanita bernama Laura tadi malah meminta uang sebesar Rp 3,5 juta kepadanya sebagai syarat awal pencairan bantuan COVID-19.

"Karena uang saya tidak ada segitu. Saya minta kurang dan saya hanya mengirim uang Rp 300 ribu ke rekening Bank BNI dengan nomor 1237752308 atas nama Muhammad Roky. Waktu teleponan ada kawan si Laura itu seorang lelaki bernama Ruli yang mengaku sebagai polisi," ucapnya.

Setelah ditunggu, dana bantuan COVID-19 yang dijanjikan tersebut tak kunjung dikirim ke rekeningnya. Malah korban terus mendapat ancaman dari pelaku foto telanjangnya bakal disebar jika tidak segera mengirim uang.

"Sampai saat ini kami masih mendapat ancaman. Kalau kami nggak ngirim uang, maka foto-foto kami akan disebarkan. Ada belasan orang kami yang jadi korbannya," ungkap YP.

Dia sempat mendatangi rumah temannya yang memiliki akun Anisa Cyank. Namun dia mengaku tidak mengetahui masalah tersebut karena akun miliknya telah dibajak.

Baca juga: Tak Terima Dinasihati, Oknum Anggota DPRD di NTT Tega Aniaya Pendeta

Baca juga: Kendari Zero Kasus, Warga Diingatkan COVID-19 Masih Mengintai

"Makanya kami datang ke sini (Polres Padangsidimpuan) melaporkan kejadian ini. Dan kami minta pelaku segera ditangkap," pungkasnya.

Korban lain berinisial RM telah mengirim uang ke rekening Muhammad Roky senilai Rp 2 juta. RM takut foto-fotonya akan disebarkan sehingga terpaksa mengirim uang ke rekening pelaku.

"Takut saya. Bolak-balik saya ditelepon dan diancam kalau nggak mengirim uang. Makanya saya kirim segitu," urainya menangis.

Dilansir dari Cnbcindonesia, Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani melalui Kasat Reskrim AKP Bambang Priyatno mengatakan, laporan para korban sudah diterima. Pihaknya akan mendalami penipuan dan pemerasan terhadap para korban tersebut.

"Laporannya sudah kita terima. Ada lima orang korban yang datang dan kita duga korbannya lebih dari itu. Kita akan lakukan penyelidikan terkait penipuan dan pemerasan itu," ujarnya.

AKP Bambang juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya apabila ada orang atau pihak yang iming-imingi akan berikan bantuan. Apalagi dengan syarat-syarat yang aneh.

"Tanyakan ke pihak terkait seperti kepala desa ataupun petugas polisi terdekat soal ada apa tidak bantuan. Jangan mudah percaya," paparnya. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga