Dua Terduga Teroris yang Tertembak Mati di Makassar Ternyata Anak Mantu dan Mertua

Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Rabu, 06 Januari 2021
0 dilihat
Dua Terduga Teroris yang Tertembak Mati di Makassar Ternyata Anak Mantu dan Mertua
Dua terduga teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 anti teror. Foto: Ist.

" Terduga teroris itu juga terlibat pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Solo di Filifina. "

MAKASSAR, TELISIK.ID - Dua terduga teroris, yang ditembak mati usai disebut melawan aparat saat akan dilakukan penangkapan di Makassar, sekitar pukul 06.00 Wita, Rabu (06/01/2021), identitasnya kini diketahui.

Kedua terduga teroris yakni Rizaldi dan Sanjai, ternyata anak mantu dan mertua yang aktif dalam kegiatan keagamaan di sekitar kompleks mereka tinggal. Dalam lokasi penembakan tersebut ternyata ada 18 orang terduga teroris yang tinggal di dalamnya.

Ada 20 teroris di Makassar telah diamankan. Sementara identitas 18 terduga teroris lainnya belum diungkap polisi. Untuk dua terduga teroris tewas tersebut diketahui berstatus mertua dan menantu. Para teroris itu merupakan pendukung ide ISIS.

Mereka merupakan jaringan JAD yang terpusat di Perumahan Vila Mutiara Biru, bersama ratusan jemaah lainnya yang menyatakan baiat kepada ISIS pada 2015 silam di pondok Pesantren Aridho pimpinan Ustads Basri yang meninggal di Nusakambangan dengan kasus teror.

Kemudian pada 2016, bersama keluarga mereka hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Syuriah. Namun dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Pelaku Penikaman Pensiunan TNI Diamankan Polisi

“Terduga teroris itu juga terlibat pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Solo di Filifina,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdysam saat ditemui di Perumahan Vila Mutiara Biru, Rabu (06/01/2021).

Pimpinan tertinggi Polri wilayah Sulsel ini juga mengatakan, terduga teroris itu pada Oktober 2020, secara ruting melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idhat.

Pada saat dilakukan penangkapan, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin PCP.

“Adapun yang diamankan beberapa senjata tajam, busur panah, senjata PCP dan sejumlah dokumen,” jelas Kapolda Sulsel. (B)

Reporter: Rezki Mas'ud

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga