Dikbud Sultra Gelar Seminar Kajian Benda Koleksi Museum
Siti Nabila, telisik indonesia
Kamis, 07 November 2024
0 dilihat
Pelaksanaan kegiatan seminar kajian benda koleksi museum di salah hotel di Kota Kendari. Foto: Nabila/Telisik
" Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara melalui UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra mengadakan seminar bertajuk "Kajian Benda Koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara" di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (7/11/2024) "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara melalui UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra mengadakan seminar bertajuk "Kajian Benda Koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara" di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (7/11/2024).
Seminar ini dihadiri oleh akademisi, sejarawan, serta praktisi budaya dan museum. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengelolaan museum yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya koleksi museum sebagai bagian dari pelestarian budaya dan sejarah lokal.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sultra, Laudin, menekankan pentingnya peran museum dalam menjaga identitas dan sejarah daerah.
Ia menjelaskan, kegiatan ini adalah upaya memperkuat pengelolaan museum di Sulawesi Tenggara agar koleksi yang ada dapat memberikan edukasi optimal kepada masyarakat.
"Kami mengadakan seminar ini karena selama ini analisis terkait benda di museum masih ada ketidaksesuaian. Ini menjadi inisiatif kami untuk mengundang para pakar di Sulawesi Tenggara, terutama dari dua daerah, yaitu Konawe dan Kolaka. Ke depan, kami akan agendakan untuk wilayah kepulauan, yaitu Muna dan Buton," ujarnya.
Ia menambahkan, tujuannya agar setiap data yang ada dapat sesuai dengan benda-benda yang dipamerkan di museum, sehingga masyarakat, bahkan pelajar mulai dari SD hingga SMA, ketika berkunjung dapat memahami setiap koleksi di museum.
Salah satu narasumber seminar, Dr. Basrin Melamba, sejarawan Sulawesi Tenggara dan akademisi dari Universitas Halu Oleo (UHO), menyampaikan pentingnya pengkajian koleksi museum sebagai sumber sejarah.
Menurutnya, benda-benda tersebut tidak hanya mencerminkan peristiwa masa lalu tetapi juga menjadi pelajaran bagi perkembangan kebudayaan saat ini.
"Dalam seminar ini, kami banyak membahas kebudayaan, salah satunya koleksi beberapa benda seperti pakaian tradisional Kinawo, pakaian adat suku Tolaki yang terbuat dari kulit kayu. Kami mengaitkan dengan pengetahuan tradisional, seperti cara pengolahan bahan alami menjadi bahan jadi, pewarnaan, pembuatan pola, hingga pemberian hiasan pada benda," ungkapnya.
Dr. Basrin menekankan bahwa museum memiliki peran strategis dalam mendidik masyarakat mengenai sejarah dan identitas lokal serta melestarikan warisan budaya bagi generasi mendatang.
Seminar ini juga membahas tantangan dalam pengelolaan museum, termasuk pentingnya konservasi serta pengembangan strategi pengelolaan yang lebih modern, dengan melibatkan kolaborasi antara lembaga pendidikan, komunitas budaya, dan pemerintah. (B-Adv)