Dinkes Kota Baubau Temukan 330 Kasus TBC
Elfinasari, telisik indonesia
Kamis, 08 Agustus 2024
0 dilihat
Kepala Bidang Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Baubau, Yuslina menyebut target prediksi yang di tetapkan Kementerian Kesehatan untuk Kota Baubau sebanyak 870 kasus. Foto: Elfinasari/Telisik
" Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, baru menemukan 330 atau sekitar 38 persen kasus tuberculosis (TBC) dari target nasional yang harus dituntaskan yakni 870 kasus dalam tahun 2024 "
BAUBAU, TELISIK.ID - Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, baru menemukan 330 atau sekitar 38 persen kasus tuberculosis (TBC) dari target nasional yang harus dituntaskan yakni 870 kasus dalam tahun 2024.
“Dari target 870 kasus yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, untuk tahun 2024, hingga Juni baru ditemukan 330 kasus yang saat ini dalam terapi, atau sekitar 38 persen dari target,” ungkap Kepala Bidang Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Baubau, Yuslina, Kamis (8/8/2024).
Penuntasan kasus TBC, kata Yuslina, tidak hanya Kota Baubau tapi juga daerah lain diberikan target yang sama.
Dia menjelaskan, TBC adalah penyakit menular langsung yang mudah menyebar, namun dapat disembuhkan jika diobati secara teratur dan tuntas. Penyakit ini dapat menyerang otak, tulang, terutama paru-paru, serta dapat menimpa semua usia.
Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni dari Pelabuhan Murhum Baubau Periode Agustus 2024
“Jika ada yang sakit TBC dan tidak segera mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan serta belum menjalani terapi, maka penyakit ini akan mudah menular ke orang lain,” jelasnya.
Gejala utama TBC meliputi batuk terus-menerus selama lebih dari dua minggu, demam harian berkepanjangan, nyeri dada, batuk berdarah, keringat malam hari meskipun tidak beraktivitas, serta penurunan berat badan.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, masyarakat diminta segera ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat.
“Pengobatan TBC disediakan gratis oleh pemerintah hingga pasien sembuh dan obat-obatan telah didistribusikan ke berbagai wilayah dengan slogan ‘Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh’,” kata Yuslina.
Baca Juga: Panik Akibat Kebakaran, Satu Penumpang KM Nggapulu Meninggal Dunia
Ia juga menekankan bahwa TBC bukan penyakit turunan atau guna-guna, melainkan hanya mitos.
“(Kami mengajak masyarakat) agar tidak takut untuk berobat jika menemukan anggota keluarga atau orang terdekat yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” imbau Yuslina.
Yuslina pun mengingatkan pentingnya menjaga siklus udara yang baik di dalam rumah, membawa bayi dan anak-anak ke posyandu untuk pencegahan sejak dini, serta tidak merokok di dalam rumah.
Pihaknya juga terus melakukan screening dan edukasi kepada masyarakat untuk menekan kasus TBC sesuai target nasional untuk mengurangi kasus hingga tahun 2030. (C)
Penulis: Elfinasari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS