Dinkes Sulawesi Tenggara Ungkap Imunisasi Dapat Cegah Campak pada Anak
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 01 November 2023
0 dilihat
Kegiatan imunisasi pada anak di hari pekan imunisasi sedunia. Foto: Elfinasari/Telisik
" Penyakit campak seringkali dialami pada anak. Salah satu cara untuk mengatasi virus yang ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit dan demam ini adalah dengan imunisasi "
KENDARI, TELISIK.ID - Penyakit campak seringkali dialami pada anak. Salah satu cara untuk mengatasi virus yang ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit dan demam ini adalah dengan imunisasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan. Menurutnya, dalam beberapa tahun belakangan, bulan-bulan Juli, Agustus, dan September menjadi periode yang umumnya dicatat sebagai musim tingginya kasus campak.
Di mana kata dia, dalam upaya mencegah penyebaran penyakit campak ini, imunisasi menjadi langkah penting yang harus diberikan perhatian lebih.
Untuk itu, kata dia, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Target Eliminasi TBC 2030
"Salah satu faktor penyebab campak adalah kurangnya imunisasi pada anak-anak. Jadi sangat penting bagi anak-anak untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan," kata Muhammad Ridwan kepada Telisik.id, belum lama ini.
ada beberapa jenis vaksin dalam program imunisasi yang diberikan kepada masyarakat, khususnya anak.
Vaksin tersebut antara lain DPT-HB-Hib untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta pnemunomia (radang paru), dan meningitis (radang selaput otak). Vaksin measles dan rubella (MR) yaitu vaksin yang untuk mencegah measeles (campak) dan rubella (campak Jerman), vaksin inactive poliovirus vaccine (IPV) yaitu vaksin untuk mencegah polio yang diberikan melalui suntikan.
Sedangkan oral polio vaccine (OPV) yaitu vaksin untuk mencegah polio yang diberikan secara oral, human papillomavirus (HPV) yaitu vaksin untuk mencegah infeksi yang diseabkan oleh virus papiloma penyebab kanker serviks.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan, target sasaran vaksinasi di Sulawesi Tenggara untuk vaksin MR adalah 663.958 anak.
Sedangkan, untuk IPV sebanyak 147.045 anak dan OPV 68.751 anak, serta DPT-HB-Hib sebanyak 43.475 anak.
Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Prioritas Cegah Penularan Tiga Penyakit Menular Utama
Realisasi imunisasi di Sulawesi Tenggara belum maksimal saat ini, apalagi pada masa pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan kendala beban ganda dan kurangnya personel tenaga kesehatan yang menangani.
Sebagai tambahan, dikutip dari kemkes.go.id, imunisasi yang diberikan berupa imunisasi campak rubela diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan dengan dosis booster saat usia 18 bulan, dan saat anak di sekolah dasar (usia 6-7 tahun).
Sementara untuk imunisasi kejar diberikan pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib. imunisasi kejar ini merupakan upaya memberikan imunisasi kepada individu dengan sebab tertinggal satu atau lebih dosis vaksin dari yang seharusnya diberikan. Pelaksanaanya bisa bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin atau pada kegiatan imunisasi khusus. (A-Adv)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS