DPR Minta Pemda Manfaatkan APBD Tangani Kebutuhan Masyarakat
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Minggu, 29 Maret 2020
0 dilihat
Elnino Husain Mohi. Foto: ist
" Menjamin stok, distribusi dan harga kebutuhan pokok penduduk negeri "
JAKARTA, TELISIK.ID - Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia, baik kesehatan, sosial hingga ekonomi. Hampir seluruh sektor ekonomi besar, menengah hingga kecil merasakan hal yang sama. Bahkan, beberapa usaha terindikasi akan gulung tikar.
Atas dasar ini, Anggota Komisi 11 DPR-RI Fraksi Partai Gerindra Elnino Husein Mohi meminta agar pemerintah, baik pusat maupun daerah menjamin ketersediaan stok kebutuhan pokok, serta harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Menjamin stok, distribusi dan harga kebutuhan pokok penduduk negeri," kata Elnino kepada telisik.id lewat keterangan tertulisnya, Minggu (29/3/2020).
Politisi Dapil Provinsi Gorontalo itu menyarankan, Pemerintah Pusat (Pempus) maupun Pemerintah Daerah (Pemda) memanfaatkan Anggaran Pendapatam Belanja Negara (APBN), atau APBD untuk mengatasi masalah kebutuhan pokok masyarakat.
"Bisa dengan re-alokasi APBN/APBD melalui mekanisme perubahan UU/Perda APBN/APBD," sarannya.
Dikatakan Elnino, upaya pemerintah untuk ketersediaan sembako tetap memperhatikan kewajiban negara, untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, melindungi bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya agar tetap berada di tangan orang Indonesia, dan dikelola oleh orang Indonesia.
"Pendek kata, sebisa mungkin memaksimalkan apa yang kita miliki daripada menambah hutang luar negeri," ucap Elnino.
Diketahui, beberapa harga bahan pokok saat ini mengalami kelonjakan harga yang begitu tinggi, seperti yang terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Seperti diberitakan telisik.id pada, Minggu (29/3/2020) harga Jahe di Pasar Andohuhu Kota Kendari mengalami kelonjakan harga sampai lima kali lipat.
"Sekarang harga jahe sedang naik Rp100 per kilogram," kata Intan, pedagang Jahe di Pasar Andohuhu kepada telisik.id.
Sebelumnya, harga Jahe di pasar tradisional Kota Kendari ini cukup normal antara Rp 20 ribu-40 ribu per kilogram. Namun, harga itu melonjak tinggi akibat merebaknya COVID-19 di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Sultra.
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Sumarlin