Dua Wanita Ini Ungkap Mahasiswi USU Tewas Miliki Satu Handphone

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Jumat, 15 September 2023
0 dilihat
Dua Wanita Ini Ungkap Mahasiswi USU Tewas Miliki Satu Handphone
Nisa (kiri) dan Izzatul Fitri (kanan) ketika memberikan keterangan kepada sejumlah awak media mengenai handphone Mahira Dinabila hanya satu. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Dua wanita yang merupakan sepupu Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang tewas di dalam rumahnya di Komplek Perumahan Rivera Medan, mengungkap kejanggalan "

MEDAN, TELISIK.ID - Dua wanita yang merupakan sepupu Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang tewas di dalam rumahnya di Komplek Perumahan Rivera Medan, mengungkap kejanggalan.

Nisa, wanita berusia 22 tahun ini mengaku, masih berkomunikasi dengan Mahira sebelum ditemukan tewas di rumah. Bahkan, Mahira juga sering datang ke rumahnya.

"Saya beralamat atau tinggal di Mandala, Jalan Kutilang. Mahira memang sering datang ke rumah saya," kata Nisa, Jumat (15/9/2023) siang.

Menurut Nisa, setiap harinya mereka selalu berkomunikasi. Sebelum ditemukan tewas, tidak ditemukan tanda atau gelagat yang aneh.

"Pada 22 April 2023 komunikasi terakhir saya dengannya. Jam 10:00 WIB. Masih chatan dia, nanya Ra gak ke rumah. Dibilangnya papa angkatnya pulang kampung," tambahnya.

Baca Juga: Polisi Gelar Perkara Kematian Mahasiswi USU, Pengacara Ungkap Kejanggalan

Kemudian, 23 April 2023 Mahira juga tidak datang ke rumahnya. Lalu Nisa menchat lagi di 24 April 2023. Handphone Mahira hanya satu.

"Saya chat lagi gak ada jawaban. Saya sangat yakin, selama ini saya berkomunikasi dan bertemu dengan Mahira, handphonenya hanya satu. Mahira juga selalu bercerita dengan kami jika dia ada masalah di rumahnya maupun di kampusnya," terangnya.

Tempat sama, Izzatul Fitri mengaku, saat korban ditemukan tewas, dia sedang berada di rumahnya di kawasan Jalan Mandala.

"Kami tanggal 22 April 2023 masih komunikasi. Pada 23 April sudah tidak aktif WhatsApp Mahira," ucapnya.

Selanjutnya, Fitri mengaku pada 3 Mei 2023 datang ke lokasi atau tempat korban ditemukan tidak bernyawa.

"Saya datang bersama dengan keluarga. Sampai di lokasi, ibu angkatnya yang kedua bernama Ninit menyebut ada mencium bau busuk di lokasi. Sedangkan pintu rumah dalam keadaan terkunci," tuturnya.

Selanjutnya, kunci pagar rumah dibongkar paksa oleh ayah angkat Mahira dan semua masuk ke dalam rumah. Di situlah terlihat Mahira ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

"Empat orang masuk ke rumah itu. Sedangan satu unit handphone, kunci sepeda motor berada disofa. Di situ hapenya cuma ada satu. Jadi, kami yakin bahwa handphone Mahira hanya satu," tuturnya.

Mereka merasa janggal bahwa Mahira memesan racun melakukan handphone android dengan handphone yang lain.

"Kami yakin bahwa handphone Mahira itu hanya satu. Selama ini dia tidak ada handphone lain. Sebelum ditemukannya meninggal dunia, Mahira dalam kondisi sehat tidak pernah bercerita ada masalah atau tidak," terangnya.

Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Sumaryono menegaskan, mereka sedang mendalami mengenai alat digital itu.

Baca Juga: Orang Tua Mahasiswi USU Tewas Yakin Bukan Pakai Handphone Mahira Pesan Racun, Ini Kata Polisi

"Jadi, Mahira Dinabila memesan racun dengan menggunakan handphonenya. Mengenai handphone hanya ada satu, nanti kami akan jelaskan semuanya," ucapnya.

Selain itu, Sumaryono mengaku akan menyampaikan hasil gelar perkara secara ilmiah dan merunutnya agar mudah dipahami.

"Kami belum bisa sampaikan penyebab kematian Mahira Dinabila. Tapi, kami akan sampaikan nantinya setelah mengambil keterangan tim ahli. Terutama ahli bahasa, racun dan pidana umum," terangnya.

Sebagaimana diketahui, Mahira Dinabila ditemukan tewas di dalam rumah orang tua angkatnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas. Mayat wanita itu dalam kondisi yang mengenaskan, pertama kali ditemukan oleh keluarga korban, pada Rabu (3/5/2023) lalu.

Selanjutnya, pihak kepolisian dari Polsek Patumbak turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Dugaan muncul korban dibunuh oleh orang terdekatnya. (A)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga