Efisiensi Anggaran Tak Halangi Kinerja Bappeda Sultra Layani Masyarakat Lebih Optimal
Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 27 Mei 2025
0 dilihat
Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara membeberkan maksud dari efisiensi anggaran. Foto: Telisik/Ist
" Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelaskan terkait efisiensi anggaran yang tidak berdampak signifikan di daerah "

KENDARI , TELISIK.ID - Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelaskan terkait efisiensi anggaran yang tidak berdampak signifikan di daerah.
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), J Robert, memberikan penjelasan mengenai maksud dan dampak efisiensi anggaran di tingkat provinsi.
Menurutnya, efisiensi di tingkat provinsi tidak berdampak signifikan terhadap anggaran pembangunan, melainkan lebih berfokus pada penghematan biaya operasional birokrasi yang kemudian dialokasikan kembali untuk belanja pelayanan publik.
Baca Juga: Jenazah Erwin Guswanto Ditemukan Dua Meter dari Titik Jatuh Jembatan Teluk Kendari
“Efisiensi di tingkat provinsi itu misalnya menghemat perjalanan dinas, biaya rapat, ATK, dan biaya penunjang lain. Semua penghematan tersebut kita realokasi untuk belanja pelayanan publik agar lebih optimal dalam mencapai target pembangunan,” ujar J Robert dalam keterangan tertulis yang di terima telisik.id, Rabu (12/3/2025)
Ia mencontohkan, apabila ada penghematan sebesar Rp 100 miliar dari berbagai pos belanja tersebut, anggaran tersebut tidak hilang begitu saja, melainkan akan digunakan kembali untuk pembangunan fasilitas seperti jalan, sekolah, rumah sakit, atau pengadaan peralatan rumah sakit.
Namun, terkait isu pengurangan anggaran pembangunan fasilitas jalan yang sempat muncul, J Robert menjelaskan hal itu lebih terkait dengan kebijakan pemerintah pusat, yang mengelola dana transfer daerah seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk menarik kembali sebagian dana tersebut sesuai kebutuhan.
“Misalnya pemerintah pusat menarik dana pembangunan infrastruktur jalan. Dengan adanya efisiensi yang kita lakukan, sebenarnya kita bisa melakukan substitusi atau penggantian anggaran agar pembangunan tetap berjalan,” tambahnya.
Baca Juga: Jembatan Teluk Kendari jadi Lokasi Favorit Bunuh Diri, Dosen hingga Wanita dan Pria Muda Terjun Gegara Asmara
J Robert juga mengilustrasikan bahwa meskipun dana yang tersedia berkurang, dengan pengelolaan anggaran yang tepat, kebutuhan pokok pembangunan tetap dapat dipenuhi tanpa masalah berarti.
Dalam sesi lanjutan, J Robert mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran juga akan diterapkan dalam rangkaian kegiatan perencanaan pembangunan yang tengah berlangsung, dengan fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Sultra sebesar 6 persen melalui intervensi strategis, salah satunya pembangunan infrastruktur jalan.
“Harapan kami, dengan efisiensi ini, perencanaan pembangunan dapat lebih optimal, tepat sasaran, dan berbasis fakta kebutuhan di lapangan,” pungkas J Robert. (C-Adv)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS