Enam Negara Kecam Israel atas Pencaplokan Wilayah Palestina

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 08 Juli 2020
0 dilihat
Enam Negara Kecam Israel atas Pencaplokan Wilayah Palestina
Sejumlah negara kecam Israel. Foto: Repro google.com

" Kami tidak akan mengakui adanya perubahan pada perbatasan 1967, yang tidak disetujui oleh kedua belah pihak dalam konflik. "

PALESTINA, TELISIK.ID - Penjajahan Palestina atas Israel kembali memanas. Kini, Israel melakukan aneksasi (pencaplokan) terhadap wilayah milik Palestina.

Namun, tindakan tersebut mendapatkan kecaman dari banyak negara.

Dilansir CNBC Indonesia, kecaman tersebut datang berbagai negara. Setelah Presiden China, Xi Jinping menyampaikan ledakannya, empat negara lain kini memberi pernyataan keras yang sama ke Israel. Diantaranya Mesir, Prancis, Jerman dan Yordania.

Negara-negara tersebut mendesak Israel membatalkan rencananya karena akan memiliki konsekuensi pada hubungan yang ada.

"Kami sepakat bahwa setiap aneksasi wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan mengganggu fondasi proses perdamaian," kata para menteri dalam sebuah pernyataan setelah konferensi video bersama, dikutip AFP, Rabu (8/7/2020).

Pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menetapkan 1 Juli 2020 sebagai tanggal aneksasi. Ada dua wilayah yang dicaplok yakni Tepi Barat serta Lembah Jordan yang strategis.

Baca juga: Tepi Barat Dicaplok, Hidayat Serukan Presiden Jokowi Pimpin Gerakan Boikot Produk Israel

Langkah ini didukung Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu. Trump bahkan menyetujui Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan baru akan mengakui kemerdekaan Palestina setelah empat tahun kemudian.

"Kami tidak akan mengakui adanya perubahan pada perbatasan 1967, yang tidak disetujui oleh kedua belah pihak dalam konflik," kata pernyataan itu lagi.

Bahkan dalam pernyataan para menteri tersebut juga sepakat bahwa langkah seperti itu akan memiliki konsekuensi serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan akan menjadi hambatan utama bagi upaya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil.

"Itu juga dapat memiliki konsekuensi untuk hubungan dengan Israel." jelasnya.

Pasca menduduki Tepi Barat pada Perang Enam Hari 1967, Israel mulai membangun jaringan pemukiman pada dekade berikutnya. Konstruksi berlanjut hingga hari ini.

Meskipun dianggap ilegal menurut hukum internasional, populasi pendatang telah melonjak. Selama satu dekade terakhir, angkanya bahkan naik 50 persen.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga