Es Jeruk Peras Minuman Kaya Manfaat, Tetap Eksis di Musim Penghujan
Ayu Safitri, telisik indonesia
Minggu, 18 Februari 2024
0 dilihat
Lapak es jeruk peras milik Gafur yang berlokasi di depan kampus STIE 66, Kota Kendari. Foto:Ayu Safitri/Telisik
" Memasuki musim penghujan saat ini, Gafur mengaku dalam sehari, hanya mampu menjual sekitar 100 hingga 120 gelas es jeruk peras per hari "
KENDARI, TELISIK.ID - Musim hujan di wilayah Kendari saat ini tidak membuat omzet penjual es jeruk peras menurun drastis. Seperti yang dialami Gafur yang menjual es jeruk peras di Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.
Memasuki musim penghujan saat ini, Gafur mengaku dalam sehari, hanya mampu menjual sekitar 100 hingga 120 gelas es jeruk peras per hari.
"Lagi musim hujan kayak sekarang 100 gelas ada, biasanya kalau musim panas kayak kemarin sih rata-rata 150-200 gelas yang terjual. Kalau jumlah jeruknya bisa lebih dari 100 butir karena kan satu gelas itu jeruknya 2-3 yang diperas," kata Gafur di lapak jualannya, Jumat (16/2/2024).
Gafur mengakui cuaca Kota Kendari saat ini yang masih musim penghujan, ditambah lokasi menjualnya yang berada di kawasan dekat kampus, membuatnya masih bertahan meski dengan omzet lumayan menurun.
"Karena yang beli itu kebanyakan pengendara yang lagi lewat sini, mahasiswa, anak sekolah sampai ada juga yang berlangganan karena minum jeruk peras asli dengan tujuan pengobatan juga ada, makanya saya masih menjual sampai sekarang," katanya.
Baca Juga: Dadar Ceplok Kendari, Tempat Nongki Bikin Kenyang
Gafur yang berprofesi seorang guru honorer di sekolah dasar, mengaku melakoni pekerjaan ini karena penghasilannya sebagai seorang guru honorer tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, membuatnya harus putar otak dan memutuskan membuka usaha.
"Yah karena upah guru honorer kan tidak seberapa, terus sudah punya anak istri, mau tidak mau saya harus putar otak supaya bisa punya penghasilan yang cukup, apalagi sekarang cari kerja kan susah, jadi apapun saya lakoni," ujarnya.
Diketahui, es jeruk peras dagangannya yang diberi nama 'Es Jeruk Peras A'A' ini biasanya buka pada siang hari. Untuk hari Senin-Jumat pukul 12:00 -17:00 Wita, sedangkan di hari Minggu ia menjual di sekitaran MTQ mulai pukul 8:00-12:00 Wita, dan pukul 12:00-17:00 di depan kampus STIE 66.
Untuk harganya cukup bervariasi, es jeruk peras original dibanderol mulai dari Rp 5.000/cup, Rp 8.000/cup ditambah toping selasih, es jeruk ditambah toping madu dan selasih Rp 13.000/cup, jeruk dengan campuran yakult Rp 13.000/cup dan es jeruk peras full jeruk ukuran jumbo dibanderol Rp 16.000/cup.
Untuk menarik pembeli, setiap hari Jumat Gafur sering mengadakan promo beli 1 gratis 1 dengan minimal order kepada para pembelinya.
Gafur hanya berharap harga jeruk saat ini tak mengalami kenaikan agar keuntungan yang ia dapat terus meningkat, serta bisa membuka cabang di wilayah lain nantinya.
Baca Juga: Jualan Cimol, Pedagang Ini Raup Omzet Rp 700 Ribu Per Hari
"Untuk jeruknya saya biasanya campur jenis jeruknya, yah sedapatnya saja. Sekarang harga satu kilonya masih standar Rp 12 ribu. Sekilo itu biasanya isi 9-10 jeruk," katanya.
Salah seorang mahasiswa STIE 66 Kendari, Azwar mengatakan, ia mampir membeli karena menurutnya lebih sehat dan alami menggunakan jeruk asli dengan tambahan gula yang manis, menurutnya pas.
"Cuaca panas, terus baru lihat ada yang menjual es jeruk peras di sini, makanya singgah beli, " tutur dia, Minggu (18/2/2024). (B)
Penulis: Ayu Safitri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS