Fenomena Langka Matahari Kembar Tiga Muncul di Langit China, Ini Kata Pakar

Merdiyanto , telisik indonesia
Minggu, 07 Desember 2025
0 dilihat
Fenomena Langka Matahari Kembar Tiga Muncul di Langit China, Ini Kata Pakar
Fenomena unik matahari kembar 3 muncul di langit China. Foto: Repro riausky.com

" Tiga "matahari" tampak bersinar berdampinga "

MONGOLIA DALAM, TELISIK.ID - Warga Kota Ergun, wilayah Mongolia Dalam, China, dikejutkan oleh pemandangan luar biasa di langit pada Senin, (1/12/2025).

Tiga "matahari" tampak bersinar berdampingan, menciptakan ilusi optik yang memukau dan langsung menjadi viral di media sosial.  

Fenomena ini, yang terlihat jelas saat matahari berada rendah di ufuk, membuat banyak orang berhenti sejenak untuk merekam momen tersebut dengan ponsel mereka.

Menurut saksi mata setempat, tiga sumber cahaya itu muncul secara simetris, dengan dua kembaran di sisi kiri dan kanan matahari utama.

"Saya awalnya kaget, seperti ada tiga matahari sekaligus. Ternyata indah sekali, tapi juga bikin penasaran," ujar seorang warga Ergun yang enggan disebut namanya.

Baca Juga: Putin Seret Standar Ganda AS dalam Polemik India Beli Minyak Rusia untuk Dana Perang Ukraina

Video dan foto dari kejadian ini dengan cepat menyebar luas, termasuk ke media internasional, dan memicu diskusi hangat di kalangan netizen tentang apakah ini pertanda alam atau sekadar trik cahaya.

Para ahli segera memberikan penjelasan ilmiah untuk menenangkan publik. Fenomena ini dikenal sebagai sun dogs atau parhelion, yang terjadi ketika cahaya matahari melewati awan cirrus tipis di atmosfer yang mengandung kristal es berbentuk heksagonal.  

Kristal-kristal es ini jatuh dengan orientasi vertikal, membiaskan cahaya sehingga menciptakan dua titik cahaya terang di sudut sekitar 22 derajat dari matahari asli, dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (6/12/2025).

Pakar meteorologi dari China Meteorological Administration menjelaskan bahwa ini bukan tanda akhir zaman atau rekayasa buatan, melainkan hasil pembiasan cahaya matahari melalui kristal es di atmosfer.

Dr. Li Wei, ahli optik atmosfer dari Institut Meteorologi Beijing, menyatakan, "Sun dogs terjadi ketika sinar matahari melewati awan cirrus yang mengandung kristal es heksagonal berbentuk pelat tipis. Kristal ini bertindak seperti prisma, membiaskan cahaya pada sudut 22 derajat di kedua sisi matahari asli, sehingga menciptakan dua 'matahari palsu'."  

Dr. Li menambahkan bahwa kondisi cuaca di wilayah utara China, seperti Mongolia Dalam, sangat ideal untuk fenomena ini.

Tekanan atmosfer stabil, kelembapan tinggi, dan suhu rendah yang memungkinkan kristal es mengambang secara vertikal.

"Bagian tepi kembaran sering tampak kemerahan karena cahaya merah lebih mudah dibelokkan, sementara pusatnya tetap putih. Ini mirip dengan fenomena halo, tapi lebih spesifik karena alignment kristal yang sempurna," jelasnya.

Baca Juga: Pemuda Palestina Ubah Kendaraan Lapis Baja Bekas Serangan Israel jadi Sumber Listrik

Ia juga mencatat bahwa fenomena serupa pernah terjadi di Guangxi pada September 2025, di mana tiga matahari terlihat selama sekitar tiga jam.  

Fenomena ini bukan yang pertama di China. Catatan sejarah menunjukkan kejadian serupa di Hulunbuir pada 2022 dan Mohe pada 2020, sering kali berlangsung 3-5 jam.

Namun, yang terbaru di Ergun ini disertai halo lengkap dan durasi lebih panjang, kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan iklim yang meningkatkan pembentukan awan cirrus. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga