Film JKDN Ungkap Hubungan Khilafah Islamiyah dengan Nusantara
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 20 Agustus 2020
0 dilihat
Hasil Screenshot sesi diskusi film Jejak Khilafah di Nusantara. Foto: Ist.
" Data-data untuk membuat film JKDN ini berdasarkan data primer, daftar pustaka serta langsung ke lapangan. "
KENDARI, TELISIK.ID - Film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) yang tayang perdana hari ini, Kamis (20/8/2020), mengungkap sejumlah bukti sejarah tentang hubungan antara Kekhilafahan Islam yang ada di Timur Tengah dengan kawasan Nusantara.
Berdasarkan pantauan Telisik.id, pada penayangan film JKDN via online, Kamis (20/8/2020), film yang digagas oleh Komunitas Literasi Islam (KLI) ini memutar berbagai bukti sejarah, mulai dari Nisan Makam para Sultan hingga hubungan antara Samudra Pasai di Sumatra dengan Kekhilafahan di Timur Tengah. Samapi akhirnya menyebar di berbagai daerah di Nusantara, salah satunya ke Gresik, Makassar, Buton dan sebagainya.
Seiring gelora Islam terus melaju mulai dari Aceh, Jawa Timur sampai ke Jaziratul Muluk yakni kepulauan raja-raja, yaitu Maluku yang juga dikenal sebagai kepulauan rempah-rempah.
Di Maluku ini, ada begitu banyak Raja berkuasa di masing-masing pulau, namun sejak masa Zainal Abidin penguasa ternate yang masuk Islam belajar kepada Sunan kiri di Jawa, maka Raja Ternate tersebut langsung memproklamirkan dirinya sebagai Negara Islam. Maka secara cepat diikuti oleh penguasa-penguasa lain di Maluku, sehingga mereka menjadi darul Islam.
Termasuk mengungkap sejarah pengiriman ratusan tentara Khilafah Utsmaniyyah dikirim ke Aceh atas titah Sang Amirul Mu’minin, Khalifah Selim II. Merekalah yang membantu Sultan ‘Ala’udddin Ri’ayat Syah al-Qahhar dan segenap rakyat Aceh dalam mengembangkan umat Islam sebagai sebuah kesatuan yang global.
Sutradara Film JKDN, Nicko Pandawa mengatakan, zaman sekarang yang menjadi trend opini adalah khilafah. Sehingga banyak yang penasaran dan mencari tahu tentang khilafah. Maka pihaknya pun membuat film ini untuk menjawab tantangan zaman.
Baca juga: Komisi XI DPR: Kasus Jiwasraya Mulai Temukan Titik Terang
"Data-data untuk membuat film JKDN ini berdasarkan data primer, daftar pustaka serta langsung ke lapangan," kata Nicko Pandawa yang juga pengurus KLI pada sesi diskusi pada penayangan film JKDN tersebut.
Senada dengan itu, Jubir JKDN, Septian AW menilai, latar belakang dalam pembuatan film dokumenter ini merupakan bentuk kepedulian, sebab belum ada film yang menunjukan hubungan khilafah dengan Nusantara.
"Latar belakang membuat film Jejak Khilafah di Nusantara, karena belum ada film yang menunjukan hubungan khilafah dengan yang ada di Nusantara," ucap Septian yang juga sebagai Sejarawan Muda.
Sementara itu, Penasehat Komunitas Literasi Islam (KLI), Ismail Yusanto mengungkapkan, sejarah itu sebagai obyek pemikiran, maka sejarah menjadi pelengkap atau pendukung dari sebuah ajaran, dalam hal ini adalah khilafah, yakni sebuah ajaran Islam yang kemudian melihat bagaimana sejarah khilafah, khususnya di Nusantara.
"Ada atau tidak adanya hubungan dalam sejarah tersebut misalnya, tetap tidak bisa menunjukan bahwa khilafah itu tidak ada, karena khilafah itu adalah ajaran Islam," tandasnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin