Mahfud MD: Dulu Santri Sulit Jadi Pejabat, Kini Banyak Profesor hingga Perwira TNI-Polri
M Risman Amin Boti, telisik indonesia
Minggu, 24 Oktober 2021
0 dilihat
Menko Polhukam, Mahfud MD. Foto: Repro suara.com
" Mobilitas kaum santri di Indonesia berjalan cepat dan positif. "
JAKARTA, TELISIK.ID – Mobilitas kaum santri di Indonesia berjalan cepat dan positif. Bahkan, beberapa posisi yang sampai tahun 1970-an sulit diduduki oleh lulusan pesantren, kini sudah banyak yang bisa diduduki oleh kaum santri.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD pada acara silaturahim dengan rektor, guru besar, senat akademik, dan dekan di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (23/10/2021).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang jatuh pada 22 Oktober 2021.
“Lihatlah sekarang ini, orang yang lulusan pesantren seperti Profesor Mohammad Nasih bisa jadi Rektor Unair. Lihat juga para wakil rektor dan guru besar yang ada di sini, banyak yang berlatar belakang santri,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Tuai Protes, Kemenhub Wajibkan Penumpang Pesawat PCR Mulai Hari Ini
Baca juga: Kebakaran Lahan dan Semak Gunung Batur Bangli Berhasil Dipadamkan
Alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah, Pamekasan, Madura itu mengatakan, kaum santri di Indonesia saat ini terus menunjukkan prestasinya dalam membangun bangsa dengan berlandaskan persaudaraan dan toleransi.
"Di Indonesia yang merdeka berdasarkan Pancasila, kaum santri harus terus berprestasi membangun bangsa dengan penuh persaudaraan dan toleransi sesuai dengan ideologi Pancasila," terang Mahfud.
Lebih jauh, kata dia, bila kata santri tak hanya dikaitkan dengan orang yang hanya lulus pondok pesantren.
Tetapi dinisbahkan kepada orang-orang Islam yang rajin melaksanakan ajaran agamanya, maka mobilitas vertikal itu menjadi tampak lebih besar.
Menurutnya, saat ini banyak yang menjadi profesor, perwira tinggi TNI dan Polri, dokter, insinyur, ahli hukum, politisi, hingga birokrat.
“Di kabinet sekarang saja, banyak Menteri dan pejabat setingkat menteri yang taat beribadah tanpa ragu atau malu untuk melaksanakannya," ujarnya. (C)
Reporter: M. Risman Amin Boti
Editor: Fitrah Nugraha