Gempa Sulawesi Dipicu Tiga Lempeng Tektonik Aktif
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Jumat, 22 Januari 2021
0 dilihat
Pusat gempa berada di laut 134 km Timur Laut Melonguane. Foto: Repro BMKG
" Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. "
KENDARI, TELISIK.ID - Adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulawesi, secara berturut-turut karena Indonesia menjadi daerah dilalui pertemuan tiga lempeng tektonik aktif.
Lempeng tektonik aktif ini yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.
Kurang lebih 18 lempeng di seluruh dunia dan empat berada di Indonesia. Hanya ada tiga yang aktif, yaitu lempeng Eurasia, Samudera Pasifik, dan Australia. 1
Satu yang lainnya adalah lempeng Filipina, namun tidak aktif.
1. Lempeng Indo-Australia
Lempeng ini terbentuk dari gabungan antara lempeng Australia dengan lempeng India jutaan tahun yang lalu.
Beberapa negara lain yang berada di atas lempeng ini adalah Australia, Papua Nugini, Selandia Baru, dan negara-negara kecil di Oseania.
Baca juga: Warga Kepulauan Talaud Rasakan Guncangan Kuat Gempa M7,0
2. Lempeng Eurasia
Sebagian besar negara Asia dan Eropa berada di atas lempeng ini.
Lempeng ini merupakan salah satu yang paling ikonik karena ada banyak bekas-bekas geografis di atasnya, dan yang paling menonjol adalah deretan Pegunungan Himalaya.
3. Lempeng Pasifik
Lempeng ini adalah lempeng yang paling luas. Samudera Pasifik dan beberapa negara kecil di atasnya berada di lempeng ini.
Selain itu, ada beberapa negara yang berbatasan langsung dengan lempeng ini, seperti Jepang dan pesisir timur Amerika Serikat.
Sebelumnya, gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter yang berpusat di Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut), pada Kamis (21/1/2021) sekira pukul 19.23.07 WIB. Ternyata disebabkan akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.
Dilaporkan gempa tersebut merusak sejumlah lantai bangunan dan membuat retak dinding di Talaud.
Baca juga: Sulut Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan 7,1 Skala Richter
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina," kata Kasi data dan Informasi BMKG Sulut Edward H Mengko, Kamis (21/1/2021), dikutip dari Sindonews.com.
Dari analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,94 Lintang Utara dan 127,44 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud di kedalaman 119 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," kata Mengko.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong dengan skala IV MMI.
Di Manado, Bitung gempa terasa dengan skala III MMI, di Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat skala II-III MMI, di Bolaang Uki skala II MMI, sedangkan di Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah gempa terasa dengan skala I-II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tutur Mengko. (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali