Gubernur Sumatera Utara Tegaskan Aktivitas Perusahaan Gas PT SMGP Dihentikan

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Selasa, 04 Oktober 2022
0 dilihat
Gubernur Sumatera Utara Tegaskan Aktivitas Perusahaan Gas PT SMGP Dihentikan
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (tengah) bersama dengan Kapolda Irjen Pol Panca Putra (kanan) dan Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Dahniel (kiri) ketika diwawancarai awak media. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memastikan telah menghentikan aktivitas dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang berada di Kabupaten Mandailing Natal, yang menyebabkan masyarakat keracunan gas "

MEDAN, TELISIK.ID - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memastikan telah menghentikan aktivitas dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang berada di Kabupaten Mandailing Natal, yang menyebabkan masyarakat keracunan gas.

"Harus ada jalan keluar dan solusinya untuk rakyat, ini sedang dikaji, seluruh kegiatan di sana (PT SMGP) sudah dihentikan dulu," kata Edy Rahmayadi di Medan, Selasa (4/10/2022).

Mantan Panglima Kostrad TNI ini mengaku sangat sayang dengan rakyatnya yang berada di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal atau seputaran perusahaan. Apalagi, insiden keracunan sudah berulang kali terjadi.

Baca Juga: Antisipasi Kebakaran, Pj Bupati Muna Barat Programkan Pembangunan Pos Damkar

Baca Juga: Ratusan Miliar Disiapkan untuk Pembangunan Infrastruktur Buton Utara

"Saya selaku Gubernur Sumatera Utara saya bersama dengan Kapolda dan Kejaksaan Tinggi akan melihat apakah ada dampaknya meluas atau bagaimana. Saya tidak mau melihat rakyat saya sengsara," terangnya.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengaku, perkara dugaan keracunan sedang dalam proses penyelidikan.

"Tim sedang memeriksa sejumlah saksi atas dugaan kebocoran gas dari perusahaan itu. Untuk perkembangan, nanti kami sampaikan," terangnya.

Sebagaimana diketahui, perusahaan ini diduga telah membuat 5 orang warga tewas, tepatnya pada 25 Januari 2021. Lalu 6 Maret 2022 ada 58 orang mengalami keracunan, 24 April 2022 ada 21 orang, September 2022 ini sudah dua kali terjadi. Pada 16 September 2022 lalu, ada 8 orang dan 27 September 2022 ada sekira 41 orang yang diduga mengalami keracunan. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Kardin

Baca Juga