Harga Minyak Goreng Naik, Ternyata Ini Sebabnya
Wa Ode Umratul Khazanah, telisik indonesia
Kamis, 11 November 2021
0 dilihat
Minyak goreng. Foto: Wa Ode Umratul Khazanah/Telisik
" Hingga kini menjelang pertengahan November 2021, harga minyak goreng terus mengalami kenaikan di berbagai daerah, termasuk di Kendari "
KENDARI, TELISIK.ID - Hingga kini menjelang pertengahan November 2021, harga minyak goreng terus mengalami kenaikan di berbagai daerah, termasuk di Kendari.
Seorang pedagang sembako di Kendari, Hasnia mengatakan, sebelumnya harga minyak Rp 33.000 per kemasan ukuran 2 liter, namun saat ini naik hingga Rp 38.000 per kemasannya.
"Iya mahal sekali minyak. Kalau biasanya minyak 2 liter kita jual Rp 33.000 per botolnya, sekarang sampai Rp 38.000," katanya, Kamis (11/11/2021).
Lebih lanjut, Hasnia menambahkan, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh harga minyak di distributor yang juga terus naik.
"Mau diapa, kita juga jual minyak dengan harga begitu karena memang kita ambilnya juga mahal," tambahnya.
Di sisi lain, Hasnaria, seorang ibu rumah tangga mengeluhkan perihal kenaikan harga minyak tersebut.
"Setengah mati kalau harga minyak goreng naik terus, kita ini ibu rumah tangga selalu butuh dengan minyak goreng. Setiap hari kita pakai memasak," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, La Ode Muhammad Fitrah Arsyad, SE., M. Si mengungkapkan, banyak aspek yang mempengaruhi kenaikan harga minyak goreng.
"Memang ada kelonjakan harga, tapi ini terjadinya bukan cuma di Kendari tapi juga nasional, karena stok penyuplai minyak goreng itu kurang, kenaikan biaya operasional, kenaikan harga minyak dunia, juga harga CPO secara global," ungkapnya.
Baca Juga: Sabuk Nusantara 78 Bakal Kembali Berlayar dari Kendari, Cek Jadwalnya
Baca Juga: Tiap Tahun Angkatan Kerja Baru di Sultra Capai 2,5 Ribu, Tapi Pengangguran 58 Ribu
Lebih lanjut, Muhammad Fitrah mengatakan, kenaikan harga minyak goreng juga dipengaruhi oleh adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) Alternatif iodiesel, yang bahan baku pembuatannya juga dari kelapa sawit.
"Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya biodiesel yang bahan baku pembuatannya dari kelapa sawit, sehingga yang tadinya kelapa sawit ini hanya digunakan untuk minyak goreng, juga digunakan untuk biodiesel ini," tambahnya.
Sementara itu, pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas harga minyak goreng, hingga menjelang natal dan tahu baru. (A)
Reporter: Wa Ode Umratul Khazanah
Editor: Fitrah Nugraha